SAMARINDA: Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Pansus LKPJ) DPRD Kota Samarinda bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan tinjauan lapangan ke proyek pembangunan Teras Samarinda.
Peninjauan tersebut dilakukan usai meninjau dia lokasi lainnya, yakni pembangunan proyek Tunnel Samarinda dan Gor Segiri.
Ketika memasuki proyek yang masih setengah jadi, para anggota Pansus dan jajaran PUPR melihat keindahan yang ditawarkan proyek tersebut sebagai kebanggaan Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim).
Meskipun belum selesai sepenuhnya, mereka terkesan dengan potensi proyek ini yang akan menjadi daya tarik bagi warga lokal dan wisatawan.
Namun, dalam tinjauan Pansus, terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan.
Pertama, jumlah kios UMKM yang disediakan ternyata sangat sedikit, hanya empat kios. Hal ini mengejutkan salah satu anggota Pansus Abdul Rohim.
Pihaknya berekspektasi akan ada puluhan kios sebagai bagian dari pemberdayaan UMKM yang dijanjikan Pemkot.
Rohim mengharapkan adanya lebih banyak kios untuk mendukung pemberdayaan UMKM seperti yang dijanjikan oleh pemerintah kota.
“Jadi ngomong-ngomong soal pemberdayaan dengan Tepian ini apa? Kita merasa OK karena ada korelasinya dengan pemberdayaan UMKM perekonomian. Ternyata cuman terdapat 4 kios,” ucapnya.
Selain itu, proyek Teras Samarinda juga mengalami kendala dalam hal pengerjaan. Para pekerja masih belum bergerak karena menunggu bahan baku yang harus diimpor dari Tiongkok dan Swedia.
Mendengar hal itu, Rohim mempertanyakan pemilihan bahan baku dari luar negeri yang dapat memperlambat penyelesaian proyek ini.
“Ini masalah mereka gak bisa jawab. Lighting dari Cina, membran dari Swedia, kenapa tidak dari sini? Yang tidak beresiko tertunda, kalau ada trouble tidak perlu balik untuk dikomplen. Artinya mereka menyusahkan diri sendiri dengan mengimpor barang-barang dari luar,” paparnya.
“Jadi dari peninjauan ini, banyak catatan-catatan yang akan kami diskusikan di internal Pansus untuk merespon lebih dalam LKPJ Wali Kota Samarinda,” pungkasnya.(*)