BONTANG : Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang berkomitmen merealisasikan pembangunan proyek Jalan Lingkar yang menghubungkan Tanjung Laut dengan Bontang Kuala pada tahun anggaran 2025.
Proyek strategis di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur (Kaltim) ini, diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp150 miliar.
Anggota DPRD Kota Bontang, Yassier Arafat, menyambut baik rencana ini, meski dengan nada kritis.
Menurutnya, rencana pembangunan Jalan Lingkar telah lama digaungkan, tetapi hingga kini belum terealisasi.
“Ini sebenarnya sudah agenda bertahun-tahun yang terus digaungkan. Mudah-mudahan di bawah program wali kota terpilih bisa terealisasi, karena manfaatnya sangat besar untuk mempermudah akses warga Kota Bontang,” ujar Yassier, Kamis (28/11).
Jalan Lingkar ini diproyeksikan memangkas waktu perjalanan secara signifikan.
Selama ini warga membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menempuh perjalanan dari Tanjung Laut ke Bontang Kuala, maka kehadiran Jalan Lingkar akan memangkasnya menjadi hanya 10 menit.
Yassier menilai, selain mempermudah mobilitas warga, Jalan Lingkar juga memiliki potensi besar sebagai penggerak sektor pariwisata.
Jalur yang dirancang dengan pemandangan indah diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan sekaligus menjadi ikon baru Kota Bontang.
“Jalan Lingkar ini juga bisa jadi ikon pariwisata Bontang. Jalur yang indah akan menarik perhatian wisatawan, sekaligus mendukung pengembangan kota,” tambahnya.
Antusiasme masyarakat terhadap pembangunan Jalan Lingkar sangat tinggi. Mereka berharap proyek ini dapat segera terealisasi tanpa hambatan.
“Masyarakat sangat menunggu Jalan Lingkar ini. Mudah-mudahan Pemkot bisa merealisasikannya tanpa hambatan, karena ini kebutuhan sekaligus peluang besar bagi Kota Bontang,” tegas Yassier.
DPRD Kota Bontang mendorong Pemkot untuk serius mengawal perencanaan hingga implementasi proyek ini.
Bukan hanya sebagai solusi mobilitas, Jalan Lingkar diharapkan menjadi penanda kemajuan pembangunan kota serta membuka peluang ekonomi baru di sekitar kawasan tersebut.
Meskipun tantangan seperti pembebasan lahan dan penganggaran masih menjadi pekerjaan rumah, Yassier optimistis jika pemerintah, DPRD, dan masyarakat bekerja sama, proyek ini dapat terlaksana sesuai jadwal.(*)