MINA: Sejak 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah, seluruh jemaah haji Indonesia telah berada di Mina untuk melaksanakan mabit (menginap) dan melakukan lontar jumrah, menandai berjalannya fase akhir dari puncak ibadah haji tahun ini.
Kepala Bidang Pelindungan Jemaah sekaligus Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Harun Al Rasyid, mengumumkan pada Sabtu, 7 Juni 2025, bahwa seluruh jemaah haji Indonesia telah meninggalkan Muzdalifah dan sudah terdorong menuju Mina.
“Di Muzdalifah, tepatnya Jumat, 10 Dzulhijjah 1446 H, seluruh jemaah haji Indonesia telah melaksanakan mabit. Pagi ini, pukul 09.40 WAS, Muzdalifah kami nyatakan clear,” ungkap Harun Al Rasyid.
Proses ini dilakukan secara bertahap setelah jemaah menyelesaikan prosesi wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Usai waktu Magrib, jemaah diberangkatkan ke Muzdalifah, kemudian pada tengah malam bergerak ke Mina untuk rangkaian ibadah selanjutnya.
“Jemaah haji Indonesia seluruhnya telah terdorong menuju Mina. Semoga keberkahan menyertai kita semua,” sambungnya.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menyatakan bahwa proses evakuasi seluruh jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah dan Mina telah rampung pada pukul 03.30 WAS tanggal 10 Dzulhijjah 1446 H.
“Kami ingin sampaikan bahwa alhamdulillah pada hari ini, 10 Zulhijjah 1446 H, pukul 03.30 kami nyatakan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia dari Arafah sudah terevakuasi ke Muzdalifah dan juga Mina,” terang Hilman Latief.
Selanjutnya, jemaah haji akan menjalani rangkaian ibadah lontar jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah, dan melontar jumrah Ula, Wustha, serta Aqabah pada hari-hari Tasyriq.
Jemaah yang memilih nafar Awal dijadwalkan kembali ke Makkah pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum matahari terbenam, sementara jemaah dengan nafar Tsani akan kembali pada tanggal 13 Dzulhijjah.
Harun Al Rasyid mengakhiri keterangan dengan harapan, “Insya Allah jemaah haji Indonesia mendapat haji mabrur,” tandasnya.