Samarinda – Umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Jumat Agung pada hari ini, Jumat (15/4/2022). Jumat Agung merupakan Tri Hari Suci alias tiga hari suci menjelang perayaan Paskah (Hari Kebangkitan Isa Almasih).
Hari Jumat Agung merupakan momen penyaliban Isa Almasih di Bukit Golgota usai dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus Gubernur kelima Ludaea Kekaisaran Romawi pada zaman Kaisar Tiberius. Penyaliban Isa Almasih juga merupakan momen yang telah terjadi dan tidak dapat disangkal.
Menurut Pastor Mohary BDG, Jumat Agung merupakan wujud nyata dan ungkapan kasih melalui pengorbanan diri.
“Pada Jumat Agung kita diajak untuk mengenang kembali peristiwa penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Bukit Golgota,” ungkap Pastor Mohary.
Selain itu, Jumat Agung adalah sebuah perayaan yang dirayakan oleh umat Kristiani untuk memperingati pengorbanan dan penderitaan Yesus Kristus (nama lain dari Isa Almasih) sebagai wujud cintanya pada manusia.
Momen ini juga sebuah rangkaian peristiwa yang mengarah pada kebangkitan Yesus Kristus yang memberi makna kemenangannya atas kematian dan penghapusan dosa umat manusia.
Jumat Agung memang identik dengan penyaliban Isa Almasih dalam kondisi penuh luka dan berlumuran darah.
Meski demikian, peringatan Jumat Agung bukanlah momen untuk berduka cita melainkan momen yang penuh cinta.
“Sebagai momen mengenang kristus yang tersalib, yang rela mengorbankan dirinya demi menebus dosa kita,” tutur Mohary.
“Pada Jumat Agung ini pula, tradisi penciuman salib sebagai sebuah ungkapan syukur dan kasih kepada Yesus Kristus yang telah terlebih dahulu mengasihi kita,” pungkas Mohary BDG.