JAKARTA: Kasus penembakan yang menimpa Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Rahiman Dani, masih menggantung tanpa titik terang setelah satu tahun berlalu.
Polda Bengkulu disorot karena penyelidikannya yang dianggap mandek.
Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa, menyampaikan kekecewaannya terhadap perkembangan kasus ini yang stagnan.
“Terus terang kami prihatin kasus ini seperti menemui jalan buntu. Awalnya polisi terlihat sungguh-sungguh menangani kasus ini. Tapi sejak pertengahan tahun lalu, tidak ada perkembangan berarti,” ungkap Teguh dalam keterangan pers, Sabtu (3/2/2024).
“Kami meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan perhatian ekstra pada pengungkapan kasus ini, demi menjamin keselamatan dan rasa aman warga, khususnya kasus yang menimpah Rahiman Dani yang sempat menjadi target upaya pembunuhan,” sambungnya.
Teguh juga mengecam sikap Dewan Pers yang dianggap kurang serius dalam advokasi dan memeriksa peristiwa ini apakah benar memiliki kaitan dengan kinerja media yang dipimpin Rahiman Dani, atau karena sebab-sebab lain.
“Jangan sampai, kawan-kawan di Dewan Pers yang katanya menjunjung tinggi kemerdekaan pers bersikap parsial, hanya memberikan fokus pada kualitas karya dan keselamatan wartawan yang bekerja di lapangan, namun mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan pihak manajemen perusahaan media,” tegasnya.
Teguh juga mengatakan, pihaknya pernah menyurati dan melaporkan langsung peristiwa ini ke Dewan Pers dimana JMSI yang adalah organisasi perusahaan pers merupakan salah satu konstituennya.
Lebih lanjut, pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada anasir-anasir di Dewan Pers yang memang tidak mau repot mengusut masalah ini, entah karena pertimbangan apa.
“Kami pernah tanyakan ini ke Dewan Pers. Jawabannya sungguh mengecewakan. Mereka menilai kasus ini tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pers. Dari mana mereka tahu? Penyelidikan polisi saja masih jalan di tempat,” ujarnya penuh kekecewaan.
Rahiman Dani ditembak orang tidak dikenal hari Jumat, 3 Februari 2023, ketika berjalan kaki dari kediamannya di Gang Kinal Baru, Pematang Gubernur, Kota Bengkulu, menuju Masjid Jihadul Ihsan Al Thoyibin di Jalan WR Supratman.
Dalam perjalanan menuju masjid, Pemimpin Umum RMOL Bengkulu itu berpapasan dengan dua orang yang mengendarai sepeda motor matic.
Keduanya memakai jaket berwarna gelap dan helm yang menutup seluruh wajah.
Setelah melewati Rahiman Dani, keduanya berbalik arah dan membuntuti Rahiman Dani dari belakang.
Salah seorang di antaranya melepaskan tembakan ke arah kiri, yang mengenai badan kiri dan bagian atas lengan kiri. Organ vital Rahiman Dani luput dari serangan itu.
Ia dilarikan ke Rumah Sakit Raflesia untuk mendapatkan pertolongan.
Awalnya pihak kepolisian memberikan perhatian serius pada pengungkapan kasus ini.
Dari lokasi penembakan yang hanya sekitar 50 meter dari kediaman Rahiman Dani, polisi menemukan selongsong peluru yang digunakan.
Polisi juga sempat menginformasikan bahwa peluru besar kemungkinan berasal dari senjata organik. Selain itu, polisi juga menilai pelaku adalah pihak yang profesional.(*)