KUTIM: Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), terancam bubar. Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik minta didentifikasi semua masalahnya dan membuat laporan detail.
“Biar enak saya berjuang di Jakarta. Saya minta MBTK memberi laporan jelas dulu, nanti saya akan ke Kementerian KKP dan Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Akmal.
Hal itu ia sampaikan usai pertemuan bersama Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman dan jajaran KEK MBTK di Kantor KEK MBTK, Kaliorang, Kutai Timur, Kamis (1/2/2024).
Akmal menjelaskan, total investasi yang masuk KEK MBTK baru sekitar Rp100 miliar hingga tahun 2023 sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 1 April 2019 lalu.
Sedangkan investasi di kawasan ekonomi khusus lainnya sudah mencapai triliunan rupiah.
Kondisi tersebut membuat pemerintah pusat mengancam akan mencabut kawasan ekonomi khusus untuk Maloy bila Kaltim tidak mampu memenuhi berbagai persyaratan dengan batas akhir keputusan Juni tahun ini.
“Kita dideadline sampai Juni. Kita akan dievaluasi, kalau tidak KEK bisa bubar. Makanya kita harus selesaikan dalam waktu kurang dari lima bulan. Mudahan bukan karena hal nonteknis,” tegasnya.
Akmal menyempatkan waktu untuk meninjau KEK MBTK yang berada di lokasi sangat strategis yakni Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dengan luas areal saat ini mencapai 509 hektare, Kecamatan Kaliorang.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu juga sempat meninjau kondisi Pelabuhan Maloy dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di KEK MBTK.
Ia menerangkan, beberapa kendala yang masih menjadi lemahnya pergerakan KEK MBTK diantaranya persoalan kelembagaan, insfratruktur yang kurang memadai dan rendahnya minat investor.
Dirinya kemudian mencontohkan, beberapa insfratruktur yang masih kerap dipertanyakan para calon investor adalah terkait instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan persampahan.
Akmal pun berharap pemerintah pusat tidak menghapus KEK MBTK, terlebih kawasan ini akan menjadi super hub Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Nanti saya bisikkan langsung ke Pak Presiden. Kan kadang saya duduk sama-sama di heli. Pak Presiden akan ke Kaltim lagi,” yakin Akmal.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengatakan dirinya akan terus berjuang untuk KEK MBTK karena selain akan menjadi kawasan industri untuk pisang, nanas dan cokelat, termasuk batu bara, KEK MBTK juga akan menjadi super hub IKN.
“Jadi, tidak ada alasan untuk menutup KEK MBTK. Kita terus dukung,” kata Wakil Ketua Dewan Kawasan MBTK itu.
Pertemuan dihadiri sejumlah pejabat Pemprov Kaltim, Dirut Perusda Melati Bakti Satya (MBS) Aji Muhammad Abidharta Wardhana Hakim dan jajaran Pemkab Kutim. (*)