
BONTANG : Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam meminta pemerintah kota (pemkot) untuk mengevaluasi PT EUP, yang berulangkali mengalami musibah kebakaran yang berdampak pada lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat sekitar.
“Insiden kebakaran di PT EUP merupakan insiden berulang yang mengkhawatirkan, sayangnya perusahaan pun belum melengkapi fasilitas sefety penanggulangan kebakaran,”jelas Nursalam dalam rapat bersama PT EUP, Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Senin (30/1/2023).
Ia melanjutkan, laut, ikan bahkan masyarakat sekitar juga terdapak pencemaran lingkungan dan polusi. Ini sudah yang tiga kali tapi belum juga disiapkan alat pemadam kebakaran.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Bontang Sumaryono menerangkan meski PT EUP masuk kategori ke tujuh nasional penyumbang pajak terbesar di Bontang, tapi Bontang sendiri tidak merasakan manfaat pajak itu, bahkan dampak buruk yang diterima masyarakat dari pencemaran lingkungan dan kerusakan jalan.
Sumaryono berharap, PT EUP segera melakukan perubahan dan penambahan terkait teknis pemadam kebakaran, karena di lingkungan sekitar terdapat beberapa sekolah dan pesantren.
“Percikan anggaran dari dana CDR ke sekolahan sekitar tidak ada dari PT EUP. Maka dari itu upayakan lengkapi fasilitas pemadam kebakaran,” ujarnya.
Sementara itu, Humas PT EUP Jayadi mengakui jika pihaknya masih terdapat beberapa kekurangan, mulai dari personil, mobil pemadam kebakaran dan tim resque (penyelamatan)
Pada saat kejadian, tim pemadam kebakaran yang ada di lokasi hanya berjumlah tiga orang, dari yang seharusnya sepuluh orang yang berjaga.
“Itu memang kekurangan kita, termasuk tim resque juga belum ada,” jelasnya.
Berkaca dari kejadian tersebut, Jayadi mengatakan ke depannya pihaknya akan memaksimalkan tim pemadam kebakaran, dengan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Bontang yang akan melakukan pelatihan.
“Kami sudah koordinasi dengan kadisnya untuk melakukan pelatihan, sementara untuk mobil kebakaran masih dalam proses pembelian,” tandasnya.