SAMARINDA : Kementerian Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar melalui Wali kota Samarinda Andi Harun, menegaskan komitmen untuk mendorong integritas dan melawan korupsi di seluruh jajarannya.
“Kementerian Agama ibarat kain putih bersih. Sedikit noda akan terlihat jelas. Seluruh pegawai harus menjadi contoh dalam kejujuran dan integritas,” ujar Andi Harun, Jumat (3/1/2025) MTs Negeri Samarinda.
Menteri Agama juga menekankan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tugas institusi hukum, tetapi tanggung jawab bersama.
“Integritas harus menjadi fondasi moral dalam setiap pengambilan keputusan, baik di level individu maupun kelembagaan,” katanya.
Menteri Agama mengapresiasi keberhasilan beberapa satuan kerja yang meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan Pelayanan Publik Inklusif pada tahun 2024.
Ia berharap penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi bagi unit kerja lain untuk terus berbenah.
Selain integritas, Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 dengan tema Umat Rukun Menuju Indonesia Emas kembali ditekankan sebagai visi Kementerian Agama. Indonesia yang kaya keberagaman diharapkan menjadi pusat kerukunan dunia.
“Indonesia maju hanya bisa terwujud jika umat beragama hidup rukun. Ini adalah tantangan besar yang harus dijawab dengan kerja keras dan kebersamaan,” ungkap Andi Harun.
Dalam konteks ini, Kementerian Agama juga mendorong sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat untuk mengatasi isu-isu krusial seperti intoleransi, kekerasan berbasis agama, dan kesenjangan sosial.
“Harmoni tidak akan tercipta tanpa kerja nyata dan kolaborasi yang berkesinambungan,” tambahnya.
Kementerian Agama juga menyoroti pentingnya pendidikan agama sebagai landasan membangun generasi yang berkarakter.
Program makan bergizi gratis untuk lembaga pendidikan binaan disebut sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Tak hanya itu, kampanye pelestarian lingkungan juga menjadi agenda utama Kementerian Agama.
“Keberagaman Indonesia tidak hanya diukur dari sisi budaya, tetapi juga dari kepedulian kita terhadap lingkungan. Ini adalah warisan yang harus kita jaga untuk generasi mendatang,” ujar Andi Harun.
Kampanye toleransi dan harmoni lintas agama akan terus digalakkan untuk menghadapi tantangan global yang kompleks, termasuk perubahan iklim dan konflik sosial.
“Kita harus menjadi teladan bagi dunia dalam membangun peradaban yang harmonis,” tutupnya.(*)