KUTIM: Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim) Dr. Bahrani, mengambil peran proaktif dalam mendorong transformasi kesehatan di daerahnya.
Dalam keterangannya, Bahrani menyoroti enam pilar utama yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yaitu layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
“Perencanaan pembangunan kesehatan di daerah harus didasarkan pada enam pilar tersebut. Pemerintah Daerah perlu mengutamakan tindakan promotif dan preventif, meningkatkan kemandirian alat kesehatan, dan memastikan harga obat yang terjangkau,” ungkap Bahrani, Selasa (21/11/2023).
“Memprioritaskan pembangunan kesehatan, memenuhi layanan kesehatan di seluruh Indonesia, pemerataan dokter spesialis, serta memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memberikan layanan kesehatan,” tambahnya.
Dalam upayanya menghadirkan kesehatan untuk semua, Bahrani menekankan perlunya partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
“Masalah kesehatan bukan hanya tanggung jawab Dinkes, tetapi seluruh masyarakat. Kami selalu ingin melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bisa hidup sehat. Kita butuh partisipasi masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya Dinkes Kutai Timur memiliki program siklus hidup yang komprehensif, mulai dari bayi dalam kandungan hingga akhir hayat.
“Tujuannya adalah memperpanjang usia harapan hidup dengan meningkatkan derajat kesehatan. Jangan sampai usia panjang dihabiskan di kursi roda akibat penyakit mengerikan seperti jantung dan lainnya,” tegas Bahrani.
“Makanya pemerintah memikirkan kesehatan masyarakat dengan program BPJS. Jadi semua kalangan masyarakat bisa merasakan layanan kesehatan secara gratis,” ungkapnya.
Dalam semangat transformasi kesehatan, Bahrani memastikan bahwa Dinkes Kutai Timur terus berkolaborasi dengan pihak terkait dan masyarakat demi menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan bersama. (*)