Samarinda – Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Acara dihadiri lebih 300 pimpinan Fokal IMM se-Indonesia secara virtual, Senin (2/8/2021).
BSI sendiri memiliki nasabah dan jejaring yang sangat luas serta dirancang sebagai 10 bank syariah terbesar di dunia.
Menurut Ketua Umum Kornas Fokal IMM Armyn Goeltom, salah satu tujuan Fokal IMM adalah membangun dan merawat ekosistem intelektualitas, kreativitas dan kultur inovatif untuk memajukan Muhammadiyah, umat Islam, bangsa serta kemanusiaan universal.
“Kegemilangan kekuatan ekonomi umat dibangun oleh para wirausaha atau saudagar-saudagar Islam yang istikamah, jujur dan berdaulat,” kata Armyn.
“BSI sangat tepat mengajak Fokal IMM,” sambung Armyn. Karena selain mahasiswanya yang banyak, alumninya juga bertebaran di seluruh tanah air dan manca negara.
“Maka sepantasnya Fokal IMM menggerakkan jejaringnya dan mengakselerasi memajukan kemandirian ekonomi umat,” terang Armyn.
Fokal IMM juga akan mengajak segala komponen Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan warga persyarikatan untuk bahu-membahu bersama BSI membangun kekuatan ekonomi umat, terutama pada level usaha ultra-mikro, mikro, kecil, dan menengah.
Tokoh Fokal IMM yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas, berharap BSI memperhatikan dan mempedulikan pengusaha di level usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sebab selama ini perbankan di Indonesia belum sepenuhnya memperhatikan UMKM.
“Total kredit dan pembiayaan yang dikucurkan oleh perbankan nasional hanya 20 persen dari total kredit dan pembiayaan. Di sini letak arti pentingnya kehadiran Bank Syariah Indonesia, untuk membela rakyat yang ada di lapis bawah,” ungkap Buya.