
SAMARINDA: Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Baba, menyatakan secara umum pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kaltim berjalan tanpa hambatan berarti.
Namun, ia mengakui bahwa sejumlah wilayah seperti Balikpapan masih menghadapi keterbatasan jumlah sekolah dan rombongan belajar (rombel).
“Anggap kita bilang Balikpapan dan Kutai Timur rombel yang disediakan hampir sama, tapi jumlah penduduk Balikpapan lebih besar. Hanya tersedia 9 SMA 9 dan 6 SMK,” ujarnya.
Menanggapi keterbatasan tersebut, Baba mengungkapkan bahwa DPRD telah mengusulkan pembangunan dua unit SMA baru di Balikpapan serta pengembangan kapasitas SMK 5.
“Di SMK 5 ada lahan seluas 16 hektare. Itu bisa kita manfaatkan untuk penambahan rombel atau bahkan membangun sekolah baru,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa pembangunan sekolah baru sangat penting untuk mengatasi ketimpangan daya tampung di wilayah dengan pertumbuhan penduduk tinggi seperti Balikpapan.
Baba menilai bahwa salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan SPMB adalah tingginya minat siswa untuk masuk ke sekolah tertentu yang dianggap unggulan.
Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam distribusi pendaftar, padahal secara keseluruhan daya tampung bisa mencukupi.
“Sebenarnya kalau kita bagi rata lulusan SMP dan madrasah, semua bisa tertampung. Tapi kecenderungannya anak-anak memilih ke satu sekolah tertentu. Ini yang jadi masalah,” ujarnya.
Untuk memastikan pelaksanaan SPMB berjalan sesuai aturan, Baba menyampaikan bahwa Komisi IV akan melakukan monitoring ke kabupaten/kota berdasarkan daerah pemilihan (dapil) masing-masing anggota DPRD.
“Jadi kita bukan rombongan, satu komisi kesana semua nanti ada satu daerah yang tidak kita pantau makanya kita membagi sesuai dapil masing-masing,” jelasnya.
Terkait jalur penerimaan, domisili, SMA > 30% SMK > 10%. Jalur afirmasi, SMA > 30% SMK 15%. Jalur prestasi, SMA > 30%. Jalur mutasi, SMA > 5%. Jalur reguler non.
“Kita pastikan sesuai jalur yang sudah ditentukan, namun kemungkinan domisili akan berkembang lebih dari 30 persen. Kita ada simpankan 5 persen karena kadang domisili berkembang masyarakat kita,” terangnya.