KUTIM: Ketua District Public Private Mix (DPPM) Kutai Timur (Kutim), Siti Robiah, menyoroti tantangan signifikan dalam upaya percepatan eliminasi Tuberculosis (TBC) di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam acara Pengembangan dan Evaluasi DPPM TBC, Robiah mengemukakan bahwa pelaporan yang akurat menjadi fokus utama, selain penemuan dan pengobatan.
Menurut Robiah, klinik-klinik swasta menjadi titik kendala utama karena belum sepenuhnya terintegrasi dalam sistem pelaporan.
Pengelola program sering mengalami kesulitan menyinkronkan kegiatan penyuluhan dengan manajemen klinik, mengakibatkan pelaporan yang kurang terkoordinasi.
“Dalam setiap kegiatan penyuluhan, hubungan antara pengelola dengan manajemen klinik harus ditingkatkan. Hal ini penting agar pengelola program dapat memberikan kepastian yang memadai kepada klinik-klinik swasta untuk dapat lebih aktif dalam pelaporan,” ungkap Siti Robiah.
Itu disampaikan saat memberi sambutan pada Pengembangan dan Evaluasi DPPM TBC, di Hotel Royal Victoria, Kamis (16/11/2023).
Dalam mendukung agenda eliminasi TBC hingga tahun 2030, DPPM Kutim meminta dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Robiah berharap pemerintah dapat menyediakan alat-alat yang mendukung pengumpulan data dengan lebih efisien.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dapat memberikan dukungan, terutama dalam menyediakan alat-alat yang dapat menunjang penemuan data dengan lebih efisien,” harapnya.
“APBD Kutai Timur diharapkan dapat mensupport puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten ini, mengingat luasnya wilayah Kutai Timur yang masih menyulitkan dalam menemukan kasus-kasus TBC,” tambahnya.
Saat ini, hanya terdapat tiga PCR dari Kementerian Kesehatan di Sangata Selatan dan Muara Bengkal.
Istri Bupati Kutim ini menyampaikan kesulitan dalam menemukan kasus TBC yang diperlukan untuk mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030, terutama mengingat luasnya wilayah Kutai Timur.
Dengan penekanan pada pentingnya dukungan penuh dari pemerintah dan alat-alat yang efisien, Siti Robiah memastikan bahwa DPPM Kutim akan terus berkomitmen dalam upaya eliminasi TBC demi kesehatan masyarakat Kabupaten Kutai Timur. (*)