KUKAR : Hari Sabtu yang cerah di Pendopo Rumah Jabatan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, menjadi saksi atas momen bersejarah bagi 165 guru dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Mereka resmi menerima Surat Keputusan (SK) Pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari Pelaksana Tugas Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor: 800.1.2.5/9607/BKD-II tentang Pengangkatan PPPK itu diserahkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Kabupaten Kukar Erna Rawaty Sinaga di Pendopo Rumah Jabatan Wakil Bupati Kukar, Sabtu (9/9/2023).
Salah satu dari mereka adalah Hidayah, seorang guru di SMU Negeri 2 Muara Kaman, yang telah menghadapi perjuangan luar biasa untuk mencapai pengangkatannya sebagai PPPK.
Hidayah, seorang wanita kelahiran Kutai Kartanegara, adalah contoh hidup yang menginspirasi.
“Penantian sekian lama akhirnya terkabulkan. Pengangkatan ini menjadi motifasi untuk terus berjuang dan mengabdi kepada bangsa dan negara,” katanya.
Awalnya, Hidayah adalah seorang guru honorer di SMUN Muara Kaman. Tantangan besar yang dia hadapi adalah jarak tempuh yang cukup jauh dari tempat tinggalnya di Semboja ke sekolah tempatnya mengajar.
Namun, jarak bukanlah halangan baginya dalam memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak di Muara Kaman.
“Panjang memang penantian ini. Akhirnya apa yang diharapkan tercapai juga,” tutur wanita penggemar nasi goreng saat ditemui usai penyerahan SK PPPK.
Setiap harinya adalah sebuah perjuangan bagi Hidayah. Terpapar hujan yang membasahi setiap helainya dan diselimuti oleh teriknya mentari, dia terus berjuang dengan semangat yang tidak pernah pudar.
Kekuatan dalam hatinya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak adalah yang menggerakkan langkahnya.
Penantian panjang Hidayah selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil saat dia diangkat menjadi guru PPPK.
Kabar baik ini membuat air mata kebahagiaan mengalir deras dari matanya, dan semua perjuangannya terbayar lunas.
Hidayah bersama dengan 164 guru honorer lainnya, dengan rasa bangga dan gembira, menerima penghargaan ini.
Baginya, diangkat sebagai guru PPPK adalah motivasi besar. Ia merasa bahwa kesungguhan dan dedikasinya sebagai guru honorer telah diakui dan dihargai oleh sistem pendidikan.
Hidayah yang juga seorang ibu dua orang anak ini, kini memiliki stabilitas pekerjaan yang lebih baik, hak-hak yang lebih lengkap, dan kesempatan untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan lebih baik lagi.
Dia menyatakan bahwa ini adalah motivasi besar untuk terus berkarya dan mengabdi demi bangsa dan negara.
“Tentu ini adalah motivasi untuk terus berkarya, mengabdi demi bangsa dan negara,” ucapnya penuh semangat.
Kisah Hidayah adalah bukti hidup bahwa ketekunan, semangat, dan kerja keras tidak pernah mencapai hasil, seperti yang dinyatakan dalam pepatah Arab, “man jadda wa jadda.”
Hidayah adalah contoh nyata bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan melalui dedikasi dan ketabahan yang tak kenal lelah. (*)