Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltim Sarkowi V Zahry soroti lelang proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim yang dinilainya lamban.
Sarkowi V Zahry mengatakan keterlambatan lelang karena beberapa kendala. Salah satunya kendala administrasi yang tidak lengkap.
Diketahui hampir 50 persen program Provinsi Kaltim ada di Dinas PUPR.
“Maknya bisa dikatakan bahwa sukses tidaknya pembangunan ini sebagian besar di PU,” sebut Sarkowi.
Sarkowi menambahkan urusan pengadaan tergantung juga OPD. “Jadi kalau OPD melengkapi cepat data-datanya dan segala macamnya cepat juga dilelang,” kata Owi sapaan akrabnya.
Dijelaskan dari 640 paket senilai Rp1.6 triliun, 283 paket ada di PU. Dari 283 paket itu yang belum dilelang sebanyak 70 paket.
“Jadi kita mau memastikan kapan dilelang semua. Karena kita khawatirkan kalau nanti misalnya tidak ada manajemen yang baik, justru di akhir tahun penyerapan anggaran tidak bisa maksimal,” tegasnya.
Karena itu, rapat evaluasi dilakukan. Pasalnya, banyak sekali proyek PU itu hasilnya sangat ditunggu masyarakat.
Sebagai contoh jalan provinsi di Tenggarong Seberang, Lembuswana ke Sebulu itu ada Rp54 miliar. Seharusnya sesuai imbauan Presiden Joko Widodo, lelang itu harus dilaksanakan pada awal tahun.
“Tetapi ini sudah masuk pada bulan Juni baru mau dilelang. Padahal bila cepat dilelang, otomatis akan bisa terlaksana dengan lebih cepat dan dinikmati masyarakat,” sebutnya.
Pada intinya, Sarkowi mengatakan pihaknya ingin menekankan kepada pemerintah agar program pembangunan bisa segera dilaksanakan dengan baik dan segera bisa dinikmati oleh masyarakat.