Samarinda – Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang memiliki cabang di setiap provinsi dan kota di Indonesia maupun di luar negeri diminta dapat menjadwalkan pelatihan dan pendidikan (Diklat) terhadap pelatih pencak silat ajaran dan wasit juri dalam pengembangan kompetensi sesuai dengan apa yang telah dicetuskan dalam hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PSHT pada 5-7 November 2021 lalu di Palembang.

Berangkat dari arahan tersebut, PSHT Kaltimtara pun menggelar Diklat di Gedung IPSI Polder Air Hitam Jalan AW Syahranie, Samarinda mulai 14-16 Januari 2022 dengan menghadirkan 169 peserta yang terdiri dari 69 wasit juri dan 100 pelatih ajaran dari seluruh wilayah Kaltimtara.
Ketua Dewan Pertimbangan PSHT Cabang Kaltimtara H Samidjo HW mengatakan bahwa pelatihan yang diusung dalam rakornas dan dijalankan ini bukan hanya sekadar latihan melainkan akan dipraktikkan dan dinilai dalam pertandingan oleh seluruh cabang PSHT, dan bagi wilayah Kaltimtara dalam waktu dekat di tahun 2022 ini akan digelar pertandingannya di Kota Balikpapan.
“Ini bukan hanya pelatihan namun akan dipraktikkan bagaimana caranya melatih dan yang diujikan apa saja, kemudian bagaimana wasit juri menilai. Ini khusus ala PSHT, cara bertanding juga dibuat khusus karena PSHT adalah salah satu pendiri IPSI di Indonesia. Jadi kita akan menggunakan cara dan ajaran PSHT,” kata Samidjo saat ditemui Narasi.co, Jumat (14/1/2022).
Sehingga PSHT di wilayah Kaltimtara ini menjadwal untuk menatar pelatih-pelatih dan calon-calon pelatih juri agar nanti menghasilkan match/kecocokan antara yang dipertandingkan dengan penilaian.
“Nah penilaian ini ada berbeda. Ada penilaian plus tendangan, nilai plus b, nilai pukulan, dan nilai bantingan,” sebut Samidjo.
Disinggung keterkaitan PSHT dalam pembangunan negeri, Samidjo menerangkan sejatinya PSHT mempunyai panca dasar yang dijadikan acuan seperti persaudaraan, olahraga, bela diri, seni dan pembangunan mental spiritual (kerohanian). Namun yang paling diutamakan adalah rasa persaudaraan.
Samidjo menerangkan dengan membangun rasa persaudaraan maka terjadinya perpecahan di tengah masyarakat dapat dikurangi. Apalagi PSHT telah memiliki sebanyak 326 cabang di Indonesia dan sekitar 36 cabang PSHT di luar negeri.
“Di Kaltim kurang lebih 25 ribu anggota, kalau di Samarinda sekitar 10 ribu anggota. Dan Kota Balikpapan merupakan cabang tertua,” katanya.
Sumidjo berharap dengan pelaksanaan Diklat dapat kembali melahirkan pelatih-pelatih dan atlet profesional yang bahkan mengharumkan dengan segudang prestasi kejuaraan.
Sementara itu, ketua panitia sekaligus Sekretaris PSHT Kaltimtara Suwar Wiguno mendorong agar para peserta dapat memahami kurikulum PSHT yang diberikan dan dapat diterapkan di masing-masing cabang dengan baik dan benar.
“Untuk itulah kita perlu menyamakan gerak dan langkah dalam pelatihan ini, makanya latihan ini tiga hari, jadi benar-benar setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 Wita bahkan mungkin lebih. Karena yang diajarkan itu senam sebanyak 90 variasi, 35 jurus, toya, pasangan, dan lain-lain,” kata Suwar.
Selain itu, dalam Diklat yang dilakukan kali ini diharap dapat mempertebal rasa percaya diri agar sejalan dengan semboyan PSHT yaitu “manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu percaya pada dirinya sendiri”.
Perlu juga diingat bahwa semua yang tergabung di dalam PSHT didorong untuk terus berbuat kebaikan dimanapun berada, kan membuat ketentraman, kedamaian kepada sesama, terus mengajarkan berbudi luhur agar tahu benar dan salah.
Kembali melihat histori, kata Suwar, pendiri PSHT adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Ia merupakan pahlawan perintis kemerdekaan, sehingga kalau ada yang mengganggu Pancasila, NKRI, UUD, Bhinneka Tunggal Ika, pendekar-pendekar PSHT pasti akan tampil, itu sudah sumpah.
“Karena PSHT dididik untuk pendidikan karakter yang paling penting, bagaimana menguasai hawa nafsu yang ada di roh manusia ini, bagaimana tahu yang benar dan salah, supaya pendekar PSHT tetap berdiri tegak di atas kebenaran dan cinta kepada bangsa dan negaranya,” tutupnya.