SAMARINDA : Gubernur Rudy Mas‘ud dan Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji berkeinginan meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan di Kalimantan Timur (Kaltim).
Keinginan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni di hadapan Konsulat Jenderal Australia Makassar Todd Dias.
Ia mengungkapkan, salah satu rencana besar gubernur dan wagub adalah membangun rumah sakit yang representatif di Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Alasannya, rumah sakit yang saat ini ada di sana masih kelas C. Maka, ketika ada pasien yang harus dirujuk, diperlukan waktu minimal 8 jam untuk sampai Samarinda.
“Rumah sakit itu akan menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat di Kutai Barat dan Mahakam Ulu,” ujar Sri saat menerima kunjungan Todd Dias di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Selasa, 22 April 2025.
Selain itu, Sekda Kaltim menyatakan bahwa gubernur juga sangat menginginkan agar semua warga Kaltim masuk dalam kepesertaan BPJS Kesehatan melalui Program Gratispol. “Pak gubernur ingin agar layanan kesehatan ditingkatkan kualitas layanannya,” tegasnya.
Adapun kehadiran Konsulat Jenderal Todd Dias untuk membantu menghubungkan kebutuhan investasi potensial di Kaltim dengan para investor atau pemilik modal di Australia.
Todd Dias mengatakan bahwa Australia juga banyak memiliki perusahaan-perusahaan yang sangat berpengalaman membangun rumah sakit di daerah pelosok dan pedalaman.
“Kami juga punya banyak perusahaan yang sudah berpengalaman membangun rumah sakit di daerah-daerah yang jauh seperti di Afrika. Jadi terbuka untuk investasi di bidang kesehatan, seperti membangun rumah sakit di Kutai Barat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia selalu ingin mencari peluang untuk bisa meningkatkan investasi di Indonesia, terkhusus di Kaltim.
Todd Dias yang sudah bertugas sekitar dua tahun di Konsulat Jenderal Australia Makassar itu meyakinkan, di bidang peternakan Australia siap mengirim 3.000 ekor sapi jika Kaltim siap menerima. Kerja sama pengembangan sapinya pun masih sangat dimungkinkan.
“Tapi untuk pengiriman sapi dari Australia minimal harus 3.000 ekor. Tidak boleh kurang,” tuturnya.
Ia menegaskan, pihaknya hanya akan menjadi penghubung antara investasi apa yang dibutuhkan Kaltim dengan para calon investor Australia. Kemudian, untuk langkah selanjutnya diserahkan kepada kesepakatan bisnis masing-masing pihak.
Dengan Mengenakan batik khas Kaltim buah cinderamata dari pertemuan sebelumnya dengan Sekda Sri Wahyuni, kunjungan kedua Todd Dias ke Kaltim ini turut disambut Kepala DPMPTSP Fahmi Prima Laksana dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Rahmat Ramadhan.