BONTANG : Pada Pilkada 2024, Komisioner KPU Bontang Acis Maidy Muspa menjelaskan adanya perubahan denah area tempat pemungutan suara (TPS) bagi kelompok panitia pemilihan suara (KPPS), saksi, dan pengawas.
Kini saksi dan pengawas ditempatkan di satu area khusus bersama KPPS untuk mengurangi interaksi langsung dengan pemilih.
“Jika sebelumnya saksi duduk dekat antrean pemilih sehingga ada kemungkinan berinteraksi, sekarang saksi hanya bisa berinteraksi dengan KPPS dan pengawas. Area mereka sudah jelas dipisahkan dari pemilih,” tutur Acis.
Itu disampaikan Acis saat diwawancarai di sela-sela Simulasi pemungutan dan perhitungan suara, di Kantor KPU Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) Senin (13/11/2024).
Selain itu, KPU Bontang juga menyiapkan layanan TPS keliling untuk para tenaga medis dan masyarakat yang sakit. Para tenaga medis akan diprioritaskan untuk memilih di TPS sesuai alamatnya.
“Untuk masyarakat yang sedang sakit, kami pastikan hak pilihnya tidak terhalang, namun tetap menghormati keputusan mereka jika memilih untuk tidak berpartisipasi,” imbuhnya.
Sebagai langkah persiapan, pihak KPU akan berkoordinasi dengan fasilitas medis dan memastikan data pasien dalam tujuh hari sebelum pemilihan.
Turut dijelaskan juga proses pemungutan suara bagi warga yang berada di tahanan atau lembaga pemasyarakatan (lapas) tetap sesuai prosedur umum.
Acis menegaskan TPS di lapas akan dilayani oleh petugas khusus di dalam lapas, dengan proses pemungutan suara yang sama seperti di TPS pada umumnya.
Setiap TPS akan melayani maksimal 600 pemilih, dengan tambahan surat suara cadangan sebanyak 2,5 persen untuk mengantisipasi pemilih khusus (DPK).
“Jika terjadi kekurangan, orangnya yang dipindah, bukan surat suaranya. KPPS akan mengoordinasi pemilih untuk menuju TPS terdekat,” jelas Acis.(*)