SAMARINDA: Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Mulawarman (Unmul), Tamrin Rahman, ingin mahasiswanya mengetahui proses pembangunan IKN di lapangan, dalam hal ini pembangunan Jembatan Pulau Balang.
Untuk itu, Fakultas Teknik Unmul menggelar Kuliah Umum “Jembatan Pulau Balang Sebagai Pendukung Infrastruktur Pengembangan Wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN)”.
“Jadi kita harus membuat mahasiswa paham benar terhadap apa yang dia pelajari. Apa sih sebenarnya yang selama ini dia gambar di kampus, implementasi di lapangannya seperti apa,” kata Tamrin.
Kuliah umum yang digelar di Gedung Hexagon Fakultas Teknik Unmul, Samarinda, Sabtu (16/9/2023) itu mengundang Kepala Satuan Kerja IKN-2 Armen Adekristi sebagai narasumbernya.
“Dengan mengundang Pak Armen itu karena beliau adalah Kepala Satuan Kerja IKN ke-2, dia bisa menceritakan apa yang dia laukan di lapangan yang selama ini dia alami sehingga mahasiswa bisa memahami benar apa yang dia pelajari di kampus,” jelasnya.
Ia menambahkan, beberapa kegiatan yang ada di IKN juga melibatkan dosen-dosen dari Fakultas Teknik. Bahkan, ada satu dosen Fakultas Teknik yang memang stay di satu konsultan yang ada di sana.
“Jadi fakultas selalu mensupport bagaimana mengedepankan ilmu-ilmu yang dimiliki oleh dosen, sehingga bermanfaat terhadap pembangunan IKN,” sebutnya.
Kepala Satuan Kerja IKN-2 Armen Adekristi dalam paparannya menjelaskan, jembatan ini merupakan jembatan cable stayed dengan dek beton terpanjang di Indonesia.
“Pada pekerjaan pondasi, digunakan peralatan bor dengan sistem reverse circulation drilling tipe airlift dan suction untuk menyesuaikan dengan kondisi batuan dasar laut yang cukup keras,” paparnya.
Selanjutnya, pekerjaan pylon mengunakan sistem Climbing Formwork pada pylon P2 dan jumping formwork pada pylon P1.
Dek jembatan sendiri menggunakn sistem Underslung Traveller Formwork untuk pengecoran dek.
Sementara pada cable stayed digunakan sistem Dyna Grip dari Dywidag yang memiliki durabilitas dan kapasitas fatigue yang tinggi.
“Jembatan ini bukan hanya sebagai infrastruktur fisik, tetapi juga simbol dari upaya bersama untuk memajukan IKN,” tegasnya.
Ia menambahkan, Jembatan Pulau Balang sekaligus menjadi jaringan jalan antara Balikpapan dan Penajam Paser Utara dan jaringan jalan nasional antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang sebelumnya terputus Teluk Balikpapan.
“Kehadiran jembatan dapat memecahkan masalah konektivitas jalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan,” tutupnya. (*)