SAMARINDA : Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengatakan pihaknya akan menghidupkan semua budaya kelompok yang ada di Samarinda melalui revitalisasi Kawasan Citra Niaga.
“Jadi peradaban itu salah satu pembentuknya adalah budaya dan budaya itu masing-masing segmen. Samarinda banyak sekali kekayaan budaya yang bisa kita promosikan,” kata Andi di Samarinda belum lama ini.
Ia menjelaskan, program revitalisasi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda itu terintegrasi dengan kegiatan proyek Wisata Susur Sungai Mahakam.
Ia mengungkapkan Pemkot nantinya akan membuka pintu-pintu pelabuhan di beberapa titik seperti di depan Masjid Shiratal Mustaqiem di Samarinda Seberang, kemudian Big Mall hingga Islamic Center.
“Jadi nanti saat susur Mahakam, kapal yang sambil menikmati sunset itu bisa mampir-mampir di depan Masjid Shiraral Mustqiem, bisa di depan Big Mall atau di Islamic Center. Nanti akan ada juga pelabuhan wisata religi,” ungkapnya.
Para wisatawan, lanjutnya, bisa berkeliling kawasan Islamic Center sebagai bagian dari wisata religi.
Bahkan juga bisa masuk ke dalam Islamic Center dan menikmati pemandangan Kota Samarinda dari menara 99.
“Kalau di Islamic Center di Samarinda ada banyak majelis kita bisa jadikan sebagai wisata bersolawat. Kemudian di Kawasan China Town bisa menyaksikan bagaimana kira-kira replika jaman dulu. Nah ini budaya,” jelasnya.
Hal itu juga sekaligus menunjukkan bahwa Samarinda adalah kota keberagaman, bisa hidup berdampingan dengan macam-macam suku, latar belakang agama dan perbedaan sosial lainnya.
“Jadi walau dengan adanya perbedaan itu bisa bersatu, kita akan menjadi kota yang rukun. Tinggal nanti kita minta pengertian pihak yang sedikit terganggu dengan kegiatan kita,” tuturnya.
Ia menyadari, akan selalu ada pro kontra dalam suatu hal. Dirinya pun meyakinkan seluruh pihak bahwa apa yang pihaknya kerjakan bukan untuk menyusahkan masyarakat, melainkan membuat semuanya menjadi lebih baik ke depan.
“Ada gangguan kecil tapi itu kita maklumi. Pedagang kan jualan untuk kebutuhan sehari-hari, tinggal bagaimana komunikasi agar pembangunan bisa berjalan tapi di sisi lain para stakeholder kita termasuk pedagang bisa tetap melaksanakan aktivitas ekonominya. Percayalah bahwa semua tujuannya baik,” pungkasnya. (*)