
SAMARINDA : Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Makmur HAPK, mengimbau agar euforia pengembangan pariwisata tidak melupakan pemberdayaan dan kesejahteraan penduduk lokal.
Hal itu juga menjadi perhatian khusus, lantaran suatu tempat atau destinasi wisata tidak terlepas dengan penduduk lokal yang sebagai ciri khas.
Selain itu, pembangunan kepada masyarakat setempat juga menjadi hal yang penting, contohnya dalam waktu dekat ini akan ada event Maratua Run 2025, sehingga masyarakat setempat perlu adanya pemberdayaan untuk menunjang wisata disana.
“Event-event seperti Maratua Run 2025 sangat bagus untuk memperkenalkan objek wisata bahari kita lebih luas lagi. Namun, kita tidak boleh melupakan bagaimana membangun masyarakat setempat agar mereka bisa menjaga dan memanfaatkan lingkungan sekitar,” terangnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Makmur mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan juga sangat berpengaruh, sebab itu bisa menjadi suatu percontohan bagi pengunjung yang datang.
“Orang tertarik ke Pulau Maratua atau pulau lainnya karena keindahan dan keunikan kawasannya, seperti penyu yang masih terpelihara dengan baik. Jika masyarakat tidak dilibatkan dalam upaya pelestarian ini, akan berbahaya sekali,” tegas Makmur.
Mengapa demikian, menurut Makmur kehidupan masyarat Berau sangat bergantung pada kondisi lautnya, sehingga pelestarian menjadi suatau kerja keras bersama.
“Bentuk pelestarian dan pemberdayaan itu penting, dulu kami membangun homestay di Pulau Derawan, hampir 125 unit,” jelasnya.
Harapannya, masyarakat bisa terlibat langsung dalam industri pariwisata, sehingga mereka mendapat manfaat ekonomi sekaligus termotivasi untuk menjaga lingkungan.
“Masyarakat harus berpikir bahwa dengan menjaga laut dan lingkungan, tamu akan datang dan mereka akan mendapatkan pendapatan. Dengan begitu, ada rasa memiliki dan tanggung jawab bersama,” pungkasnya.