Samarinda – Tiga tahun setelah diresmikan Presiden Joko Widodo dari Manado, Sulawesi Utara, Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Kutai Timur masih sepi investasi.
Tidak ada aktivitas industri pengolahan kelapa sawit, batu bara, kayu dan semacamnya, seperti selayaknya kawasan ekonomi dan industri. Keberadaan pelabuhan yang dibangun menggunakan dana APBN juga belum cukup menarik investasi ke Maloy.
Gubernur Kaltim Isran Noor menerima Founder Songgoritty Group, Harry Phon di ruang kerjanya. Kabarnya, Songgoritty sangat berminat untuk bisa berinvestasi ke Maloy. Syaratnya, pemerintah bisa menyiapkan lahan seluas 2.000 hektare. Mereka akan membangun bisnis ekosistem perumahan kayu dan perusahaan kayu di Kaltim. Bahkan dalam 10 tahun waktu pembangunan, Songgoritty akan membawa uang sebanyak USD 5 bilion atau setara dengan Rp75 triliun dengan kurs Rp15 ribu per dolar.
“Saya tidak memaksa Pak Gubernur. Bila Pak Gubernur suka saya akan lanjut di sini. Tapi bila tidak, saya akan pergi. Ibarat kata, kita jodoh saya akan berhenti di sini. Bila tidak jodoh, maka saya akan mencari kekasih yang lain,” kata Harry Phon dalam paparannya di depan gubernur,Kamis (14/7/2022),
Hanya kata Harry Phon, sangat disayangkan jika Kaltim tidak memberi jalan yang baik untuk investasi yang penuh teknologi, prospektif dan ramah lingkungan ini.
Perusahaan yang berkantor di Malaysia, Indonesia, USA, dan Canada itu melihat peluang besar itu berserakan di Kaltim. Mereka bisa membuat produk-produk kayu berkualitas dari limbah kayu yang tak terpakai. Kaltim sendiri memiliki potensi kehutanan yang sangat besar, namun sayang sungguh sayang, hasil kayu Kaltim sebagian besar dikirim ke luar Kaltim dalam bentuk bahan mentah (raw material). Nilai tambahnya justru dinikmati daerah atau negara lain.
“Kami akan membangun ekosistem perumahan kayu dan perusahaan perkayuan di KEK Maloy,” kata Harry Phon.
“Presentasi yang sudah kita buat hari ini, Pak Gubernur pun setuju untuk kerja sama dengan kita membangunkan perusahaan perkayuan di East Kalimantan (Kalimantan Timur),” tambahnya.
Gubernur Isran Noor menyatakan siap mendukung jika Songgoritty benar-benar melihat peluang besar terhampar di Kaltim dan serius ingin berinvestasi.
“Thanks for your coming and you very good presentation. We are waiting for you to bring your money tomorrow,” kata Gubernur Isran Noor setelah mendengarkan seluruh presentasi Founder Songgoritty Group, Harry Phon.
Gubernur menegaskan dukungannya dan berharap Songgoritty segera kembali dengan membawa uang investasi mereka ke KEK MBTK.
Saat presentasi tersebut Gubernur Kaltim H Isran Noor didampingi Plt Asisten Ekonomi dan Pembangunan HM Aswin, Plt Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Joko Istanto, Direktur Utama PD Melati Bakti Satya (MBS) Aji Mohammad Abidharta Hakim dan sejumlah pejabat lainnya.