JAKARTA: Insurance Market Leaders telah mampu mengurus dan membayar klaim tepat waktu.
“Hal ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap industri perasuransian secara keseluruhan,” kata
Pimpinan Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) Mucharor Djalil.
Itu sebabnya, Insurance Market Leaders menjadi hal yang penting, karena ikut menentukan dan berpengaruh kuat terhadap industri asuransi secara keseluruhan.
“Sekaligus ikut menentukan masa depan industri perasuransian Indonesia,” katanya.
Itu disampikan Mucharor Djalil dalam acara Insurance Market Leaders Award. Tahun 2024, ajang Insurance Market Leaders Award 2024, Media Asuransi, Selasa (30/7/2024) malam di Hotel A.J. Luwansa.
Dikatakan, Lembaga Riset Media Asuransi, suatu lembaga yang berada di bawah Media Asuransi, berdiri sejak 2008.
Setelah melakukan kajian sejak 2014, lima tahun kemudian, yaitu 2019, LRMA memberikan Insurance Market Leaders Award, kepada penguasa pasar asuransi jiwa dan asuransi umum.
Dijelaskan, 2023 penerima Insurance Market Leaders Awarddz industri reasuransi.
2024 industri asuransi syariah masuk dalam kajian Market Leaders Media Asuransi.
“Harapan kami, dengan Insurance Market Leaders yang diperluas, kita dapat melakukan kajian yang lebih menyeluruh mengenai penguasa pasar asuransi di Indonesia,” jelas Mucharor Djalil.
Dikatakan, Media Asuransi kembali menyelenggarakan acara Insurance Market Leaders Award.
Tahun ini, dalam ajang Insurance Market Leaders Award 2024, Media Asuransi memberikan apresiasi kepada 73 perusahaan di industri perasuransian, yakni 15 perusahaan asuransi jiwa dan 15 asuransi umum atas kinerja terbaiknya di tahun 2023 berdasarkan premi bruto.
Kemudian, tiga perusahaan reasuransi atas kinerja terbaik di tahun 2023 yang berdasar premi bruto.
Selanjutnya, tahun 2024 ini, Media Asuransi melalui Lembaga LRMA melakukan penambahan penerima penghargaan Market Leaders yakni dari perusahaan asuransi syariah jiwa maupun umum, masing-masing diambil 5 perusahaan dengan berdasarkan kontribusi bruto.
Dalam hal ini LRMA tidak membedakan antara perusahaan syariah full fledged dan unit syariah.
Setelah itu, LRMA kembali melakukan pemeringkatan pada 15 perusahaan pialang asuransi dan 15 perusahaan pialang reasuransi atas kinerjanya terbaiknya di tahun 2022 berdasarkan brokerage fee.
Acara pemberian penghargaan Market leaders yang diadakan oleh Media Asuransi di Jakarta, 30 Juli 2024 ini merupakan Insurance Market Leaders yang keenam kalinya.15 perusahaan asuransi jiwa dari 48 perusahaan menguasai pasar 79,26 persen berdasarkan kinerja per Desember 2023.
Juga 15 perusahaan asuransi umum dari 66 perusahaan menguasai 63,44 persen berdasarkan kinerja Desember 2023.
Tiga perusahaan reasuransi dari 7 perusahaan, menguasai 81,21 persen berdasarkan kinerja per Desember 2023. 5 perusahaan asuransi jiwa syariah dari 28 perusahaan, menguasai 80.87 persen pasar asuransi jiwa syariah, berdasarkan kinerja per Desember 2023.
Lima perusahaan asuransi umum syariah dari 25 perusahaan, menguasai 66,70 persen pasar asuransi umum syariah, berdasarkan kinerja per Desember 2023.
Sebanyak 15 perusahaan pialang asuransi (insurance brokers) dari 153 perusahaan menguasai pasar 61,20 persen, berdasarkan data OJK per Desember 2022.
15 perusahaan pialang reasuransi (reinsurance brokers) dari 41 perusahaan menguasai 73,53 persen, berdasarkan data dari OJK per Desember 2022.
Sebelumnya Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesis (DAI) Yulius Bhayangkara mengungkapkan industri perasuransian tak menampik industri perasuransian dihadapkan pada banyak tantangan di masa mendatang.
Tantangan itu baik datang dari dalam maupun luar, yang harus bisa dimitigasi risiko agar tidak menimbulkan risiko besar.
“Ke depan memang ada tantangan. Ada sifatnya regulasi dan juga dari luar. Industri (asuransi) harus dinaikkan standar, ekuitas, dan lain-lain,” katanya.
“Banyak teman-teman ketakutan tapi saya yakin ini bisa diartikulasikan dalam kebijakan eksternal dan internal,” ucapnya, dalam sambutannya di Insurance Market Leaders Award Media Asuransi 2024, Selasa malam, 30 Juli 2024.
Ia membenarkan bahwa industri asuransi kini sedang tidak baik-baik saja. Tapi, kondisi itu bukan mengartikan pelaku industri untuk tidak optimistis guna menyongsong masa depan yang lebih baik lagi.
Pasalnya, di masa mendatang tetap ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnis.
“Industri asuransi memang sedang tidak terlalu baik. Tapi kita tetap optimistis. Kita punya kesempatan besar dan peluang besar sebagai orang Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya memberikan apresiasi kepada Media Asuransi yang menyelenggarakan Insurance Market Leaders Award Media Asuransi 2024.
Menurutnya ajang semacam ini patut didukung karena sebuah acara yang memberikan apresiasi kepada para pelaku industri perasuransian di Tanah Air.
“Award ini bicara market leader. Berarti orang-orang yang mendapatkan ceruk pasar yang lebih luas,” ujarnya.
“Industri asuransi melayani orang Indonesia, dan Bapak dan Ibu berprestasi melayani pasar maka berada di peringkat atas. Bapak dan Ibu adalah orang berprestasi dan harus dapat apresiasi,” katanya.
Ia menambahkan dengan pemberian apresiasi ini diharapkan mampu terus berdampak positif terhadap industri asuransi di Indonesia.
Bahkan, dirinya meyakini, industri asuransi juga mempunyai peranan penting terhadap perekonomian Indonesia.(*)