Bontang – Banjir yang merendam sebagian Kota Bontang selama lebih dari 24 jam sejak Selasa (10/5/2022) pagi akhirnya mulai surut juga.
Dari pantauan Narasi.co, air mulai turun sejak pukul 06.00 Wita pagi ini. Namun di beberapa lokasi, seperti di Jalan Habibon Kelurahan Tanjung Laut, air benar-benar kering pukul 09.00 Wita, Rabu (11/5/2022).
Berdasarkan informasi dari BPBD, banjir di Kota Bontang pada umumnya merupakan banjir air kiriman dari luar daerah.
Banjir air kiriman ini, kerap terjadi setiap tahunnya. Sehingga meninggalkan beban psikologis bagi warga yang menjadi korban sebab mereka selalu merasakan rumah, lingkungan dan infrastruktur jalan terendam banjir.
Bahkan tak jarang banjir membawa serta lumpur tebal hingga mengotori rumah dan jalanan.
Salah seorang warga Kelurahan Satimpo Salsa (30) mengaku setiap hujan deras seharian dirinya selalu dihantui rasa waswas jika rumah ditinggal kerja. Sebab pasca hujan melanda rumah tinggalnya kerap terendam air.
“Kalau hujan semalaman seperti kemarin daerah kita pasti bakal banjir, jadi kita mau tinggalkan rumah saat kerja rada takut sebab banyak barang elektronik,” ujarnya.
Jika air datang, dirinya kerap kebingungan jika setiap kali rumahnya dan ratusan warga lainnya kebanjiran.
“Bingung mau selamatkan yang mana. Mau barang-barang atau dokumen,” tuturnya.
Ia pun mengaku bosan dengan kondisi tersebut sebab berulang-ulang membereskan barang dan kembali membereskan rumah dari lumpur dan kotoran yang masuk.
“Kalau setahun di perumahan ini kebanjiran itu 6 hingga 7 kali, jadi bosan kita mau berbenah dan berberes,” terangnya.
Karena itu, Salsa menginginkan untuk hidup normal tanpa rutinitas banjir yang menurutnya mengganggu aktivitas.
“Kita sih pengen hidup normal, sebab banjir menyita banyak waktu,” tandasnya.