Samarinda – Terdapat beberapa sekolah di tiga kabupaten/kota di Kaltim yang belum terselesaikan pembangunannya. Yaitu di Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.
Komisi IV DPRD Kaltim mengadakan rapat terkait penyelesaian sekolah-sekolah yang belum terselesaikan pembangunannya itu pada Selasa (10/8/2021).
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim H Rusman Ya’qub mengatakan terdapat beberapa sekolah yang sampai hari ini belum memiliki bangunan.
“Misalnya SMA 16 dan SMA 17,” sebut Rusman.
Ia menyebut tiga kabupaten/kota tersebut belum selesai menyerahkan dokumen penyerahan aset SMA/SMK.
“Jadi kita harapkan sih sampai akhir tahun ini sudah selesai semua penyerahannya,” harapnya.
Ia mengatakan terdapat salah satu SMA yang banyak mendapatkan bantuan dari APBN untuk penambahan lokal ruangan belajar, lab dan lainnya. Namun terbentur karena lahan yang belum milik sendiri dan belum diserahkan ke provinsi.
“APBN tidak mau kalau status lahannya itu belum clear,” jelasnya.
Maka dari itu Komisi IV berencana mengundang Dinas Pendidikan kabupaten/kota yang belum selesai tersebut.
“Bersama dengan BPKAD-nya untuk kita bicarakan bagaimana percepatan penyelesaian masalah itu. Sumbatannya dimana,” seru Rusman.
Selain itu, rapat juga menyinggung soal rencana pembelajaran tatap muka yang masih sulit dilakukan karena pandemi yang belum lagi melandai.
“Jadi sudah ada skenario-skenario yang dibuat oleh teman-teman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kaltim terkait dengan pembelajaran tatap muka,” ungkapnya.
Tetapi sampai hari ini memang pembelajaran tatap muka masih belum bisa dilaksanakan.
“Apalagi dengan diperpanjangnya PPKM Level 4 di 5 provinsi di luar Jawa dan Bali sampai dengan tanggal 23 Agustus. Jadi belum bisa,” bebernya.
Kendati demikian, Rusman mengatakan Dinas Dikbud sudah menyiapkan konsep untuk pelaksanaan pembelajaran siswa.
“Kalo memang sudah kondisinya memungkinkan,” katanya.
Rapat juga membahas pemanfaatan Education Center di Jalan PM Noor Samarinda.