Samarinda – Mengurai kemacetan antrean solar yang kerap terjadi di SPBU, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyiapkan terobosan baru dengan Fuel Card.
Asisten II Pemkot Samarinda Nina Endang Rahayu mengaku pihaknya telah membahas hal tersebut bersama beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Fuel Card merupakan desain kartu untuk pembelian solar dengan sistem pembayaran nontunai yang dibuat khusus untuk kendaran berbahan bakar subsidi seperti mobil angkut barang atau sejenisnya.
“Kalau di Kota Balikpapan, itu untuk pengalihan dari cash money ke kartu. Tetapi di Samarinda akan dibuat khusus terutama untuk pembelian solar karena kita tahu solar selalu menjadi penyebab antre pembeli,” terang Nina usai melakukan rapat terkait di Balai Kota Samarinda, Kamis (13/1/2022).
Diterangkan Nina jika dalam rapat tadi terdapat beberapa OPD merekomendasikan jika data pemilik kartu (Fuel Card) harus sesuai dengan plat kendaraan yang digunakan jadi tidak bisa dipakai untuk kendaraan yang lain.
“Iya jadi kalau sudah terdaftar dengan asosiasinya. Tapi ada juga misalnya ada pelaku UMKM kemudian mempunyai jasa yang belum ada asosiasinya, OPD wajib memberikan asosiasi,” ujarnya.
Nina menegaskan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM, maka akan ada pembatasan pembelian maksimal sehingga tepat sasaran.
Kemudian terkait pendataan akan dilakukan dalam dua minggu ke depan dan akan dilaunching pada awal bulan Februari. Karena sementara ini Pertamina bekerja sama dengan BRI, jadi pembayaran masih melalui bank tersebut.
“Yang penting data dulu supaya jangan ada yang tidak tetap sasaran. Selain itu kita juga mesti adil dengan masyarakat yang memang berhak mendapatkan. Namun untuk pemberian nama terhadap Fuel Card, masih akan dikonsultasikan dengan Wali Kota Samarinda,” tutupnya.