JAKARTA: Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan ekonomi daerah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerima audiensi jajaran Pemerintah Provinsi Riau, Rabu (7/5/2025), di Kantor Kemenko Perekonomian.
Airlangga menyambut positif berbagai usulan pengembangan yang disampaikan Pemprov Riau, khususnya yang berbasis potensi lokal seperti sumber daya alam dan posisi geografis yang strategis.
“Pertumbuhan ekonomi dari rilis kemarin, itu untuk Riau di bawah nasional sedikit ya Pak sebesar 4,65 dari 4,87. Jadi tentu kita berharap, ini bisa didongkrak apalagi resources rich,” ungkap Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Riau, Abdul Wahid menyebutkan, secara geografis Riau memiliki posisi yang strategis.
Berada di sentra Sumatera dan berdekatan, dengan aktivitas ekonomi internasional di Selat Malaka.
Wahid juga menyoroti minimnya manfaat ekonomi dari aktivitas perdagangan di Selat Malaka, meski secara geografis Riau dekat dengan jalur pelayaran internasional tersebut.
Menko Airlangga menegaskan bahwa keberhasilan kawasan industri sangat bergantung pada keberadaan anchor tenant atau industri penunjang utama.
Ia juga menyarankan Pemprov Riau menyusun kajian teknis komprehensif terkait kesiapan infrastruktur, daya tarik investasi, dan keunggulan kompetitif daerah.
Pemerintah Pusat, menurut Airlangga, terbuka terhadap semua usulan daerah. Namun, proyek pengembangan harus memiliki daya saing internasional.
“Dengan demikian, kawasan industri tersebut memiliki kemungkinan berkembang dengan lebih pesat,” jelas Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, Selat Malaka memang memiliki potensi yang sangat signifikan.
Dimana setiap tahunnya terdapat 94.000 kapal, yang berlalu lalang, sehingga dapat menjadi salah satu potensi yang juga perlu dikembangkan.
Saat ini, Pemerintah juga tengah menjajaki berbagai daerah yang memiliki keunggulan strategis untuk pengembangan oil tanking.
Airlangga juga mendorong Riau untuk memanfaatkan sektor unggulan seperti kelapa, migas, dan pulp and paper sebagai basis kawasan industri baru.
Ia menyarankan agar Gubernur membentuk tim kerja dan berkoordinasi langsung dengan Kemenko Perekonomian.
“Kalau itu yang akan diarah, silakan saja. Tapi kita minta supaya studinya matang dan bisa betul-betul bersaing secara internasional, secara global,” pungkas Airlangga.
Audiensi ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat Kemenko Perekonomian seperti Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi, serta perwakilan pemerintah kabupaten/kota dari Provinsi Riau.