SAMARINDA: Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni mengaku banyak hal dan keunikan yang dimiliki Kaltim mulai dari sejarah, kuliner hingga hewan endemik yang dimiliki.
“Kerajaan Hindu tertua ada di Kaltim. Bahwa Indonesia berangkatnya dari Kaltim, dimulai pada abad ke 4, Kerajaan Hindu tertuanya disini,” kisah Yuni, sapaan akrabnya.
Hal itu ia katakan saat mewakili Penjabat Gubernur Kaltim menghadiri malam ramah tamah bersama Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat Il Angkatan IX tahun 2024 di Pendopo Odah Etam Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (9/7/2024).
Di Kaltim, lanjutnya, juga ada gua tapak tangan yang terletak di Kutai Timur seperti di Maros, Sulawesi Selatan. Namun, di Kaltim lebih tua 1.000 tahun (40 ribu tahun) dari pada di Maros yang usianya 39 ribu tahun.
Ia pun menceritakan keunikan Benua Etam yang terdapat di Kota Balikpapan, dimana saat ini selain dikenal karena kuliner olahan kepiting, Balikpapan juga disebut Kota Mantau.
“Orang belum ke Balikpapan kalau tidak beli oleh-oleh kue mantau,” katanya.
Kemudian ada Kota Bontang yang dikenal sebagai kota penghasil gas dan pupuk ternyata memiliki kuliner unik, yaitu empek-empek. Sementara Samarinda Kota Tepian memiliki oleh-oleh camilan berupa amplang yang terbuat dari daging ikan pipih atau belida.
Selain itu, juga ada hewan endemik penghuni Sungai Mahakam tepatnya di Muara Kedang yang mirip lumba-lumba, tapi tidak bisa melompat di air dan sifatnya malu-malu.
“Ikan pesut atau lumba-lumba Sungai Mahakam ini terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara dan populasinya sekarang hanya 88 ekor,” sebutnya.
Hewan endemik lainnya, adalah rusa sambar yang memiliki keunggulan pada tanduknya yang bisa diolah menjadi suplemen.
“Rusa sambar terdapat di Kabupaten Penajam
Paser Utara yang saat ini menjadi lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ucapnya.
Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kaltim, Sekda Sri menyampaikan selamat datang di Kaltim, khususnya Samarinda dan berharap peserta PKN I
Angkatan IX bisa mengenal lebih jauh daerah yang warganya heterogen ini atau miniaturnya Indonesia.
“Samarinda ini ibu kota provinsi, Balikpapan adalah ibu kota Kalimantan dan Penajam Paser Utara menjadi Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.
Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda Muhammad Aswad menyampaikan, pihakya menunjukkan kepada peserta PKN Il Angkatan IX bahwa pemerintah dan masyarakat Kaltim sudah siap menyambut kedatangan IKN.
“Perubahan dan kemajuan Kaltim sudah banyak terlihat. Kami semua merasa bersyukur, terutama teman-teman peserta PKN Il yang belum pernah ke sini merasa senang bisa berada dan mengikuti PKN Il di Kaltim,” tuturnya.
Diantara peserta PKN II Angkatan IX, terdapat beberapa kepala perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim seperti Kepala Bappeda Yusliando, Kepala Dishut Joko Istanto, Kepala Satpol PP Munawwar, Kepala Dinkes Jaya Mualimin, Kepala Dispar Ririn Sari Dewi, Kepala Dinas PMPTSP Fahmi Prima Laksana, Kepala Dinas Kelautan Perikanan Irham Hukmaidy, Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Kaltim Iwan Darmawan, Kepala Biro Adbang Irhamsyah, Kepala Biro Adpim Syarifah Alawiyah dan Kepala Biro PBJ Buyung Dodi Gunawan.
Tampak hadir, Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda Muhammad Aswad beserta 58 peserta PKN I Angkatan IX dari Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.(*)