BONTANG : Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) Munawwar menanggapi pelaksanaan program Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dinilainya terlalu masif dan membebani anggaran.
Dalam kurun dua bulan masa kepemimpinannya, Munawwar mengaku terkejut dengan besarnya alokasi dana untuk program yang disebut mencapai Rp162 miliar.
“Anggaran sebesar ini sangat fantastis. Meski belum mengetahui angka pastinya, fokus yang berlebihan pada satu program seperti Bimtek ini tidak tepat, terutama ketika masih banyak kebutuhan pembangunan yang mendesak,” ujar Munawwar.
Munawwar menyoroti pentingnya pengalokasian anggaran yang lebih proporsional dan sesuai dengan kebutuhan prioritas.
Ia menyebut dana sebesar itu seharusnya bisa digunakan untuk program strategis lain seperti penurunan angka stunting, pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, dan penguatan layanan publik.
“Saya berharap program peningkatan kapasitas sumber daya manusia tetap berjalan, tapi jangan sampai terlalu besar hanya untuk satu jenis kegiatan. Kita perlu lebih bijak mengelola anggaran,” tegasnya.
Untuk menghindari gangguan pada aktivitas pelayanan masyarakat, Munawwar telah mengambil langkah-langkah pengaturan pelaksanaan program Bimtek.
Salah satunya dengan membatasi jumlah peserta dalam satu waktu agar kegiatan pemerintahan tetap berjalan.
Munawwar membandingkan pengelolaan program Bimtek di Bontang dengan yang dilakukan di tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Ia menilai pemerintah provinsi lebih bijaksana dalam menjalankan program serupa tanpa membebani anggaran secara besar-besaran.
“Kegiatan Bimtek di tingkat kelurahan, seperti yang terkait potensi bencana, sebenarnya bisa dikoordinasikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” katanya.
“Hal seperti ini perlu menjadi refleksi agar lebih efisien dalam menggunakan anggaran,” jelasnya.
Ia menambahkan, asas manfaat harus menjadi acuan dalam setiap alokasi dana pemerintah.
“Ini uang rakyat. Harusnya digunakan untuk hal-hal yang benar-benar penting dan bermanfaat luas,” ujarnya.
Munawwar berharap Pemerintah Kota Bontang ke depan dapat menata ulang prioritas anggaran agar lebih tepat sasaran dan tidak terkesan boros.(*)