SAMARINDA: Saat ini ramai diberitakan pasangan calon Rudi Mas’ud-Seno Aji mendapatkan tambahan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dengan dukungan ini, Rudi-Seno mengantongi 44 kursi di DPRD Kaltim, jauh lebih dari cukup untuk mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Sebelumnya Rudi-Seno telah mengantongi dukungan dari Partai Golkar, Gerindra, PKB, PAN, PKS dan Nasdem.
Sementara itu, pasangan calon pesaing, Isran-Hadi, masih kesulitan mendapatkan dukungan meskipun peluang tetap terbuka jika PDIP dan Demokrat melabuhkan dukungan mereka.
Secara elektabilitas dan kapasitas, kedua pasangan ini memiliki kekuatan yang tidak jauh berbeda. Namun pertanyaannya, mengapa Rudi-Seno lebih menarik dan mendapatkan dukungan lebih banyak dibandingkan Isran-Hadi?
Ketua Generasi Muda (Gema) Keadilan Kaltim Abdul Rohim mengungkapkan salah satu keunggulan Rudi-Seno adalah narasi yang mereka komunikasikan kepada partai politik.
“Narasi kebersamaan dan kesetaraan menjadi magnet yang sangat kuat dalam komunikasi politik Rudi-Seno,” ujarnya.
Dalam setiap komunikasi politiknya, Rudi-Seno menawarkan kerja sama yang setara antara semua komponen, baik kepala daerah maupun mitra koalisi partai pendukungnya.
Menurut Abdul Rohim yang juga Anggota DPRD Samarinda, Rudi Mas’ud kerap menempatkan partai politik sebagai rekan kerja yang setara, siap menerima kritik dan masukan.
“Ini tentu menarik bagi partai politik,” ucap Politikus PKS itu.
Ia menjelaskan, setiap parpol dititipkan aspirasi oleh masyarakat, dan eksekutif menjadi sarana yang efektif untuk memperjuangkan aspirasi tersebut.
“Dengan diberinya ruang untuk bersama-sama memenuhi aspirasi masyarakat, Rudi-Seno memiliki nilai lebih dibanding yang lain,” kata Abdul Rohim.
Menurutnya, narasi ini entah disengaja atau tidak, tampak sebagai antitesa dari kepemimpinan Isran-Hadi selama lima tahun terakhir.(*)