Bontang – Lembaga Survei Indo Barometer membeberkan hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) Kepala Daerah Kota Bontang yang dilaksanakan di seluruh wilayah Bontang meliputi 3 kecamatan selama enam hari dimulai pada 23-28 November 2020.
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 402 responden. Margin of error kurang lebih sebesar 4.88 persen, pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil survei Indo Barometer pun menyatakan bahwa paslon nomor urut dua Neni Moerniaeni-Joni Muslim memiliki elektabilitas sebesar 53 persen , sedangkan paslon nomor urut satu Basri Rase-Najirah sebesar 28,4 persen.
“Pasangan nomor urut dua unggul dalam penyataan terbuka maupun tertutup,” ungkap Hadi Suprapto Rusli, Peneliti Senior dari Indo Barometer, dalam konfrensi pers via daring, Kamis (3/12/2020).
Hadi pun membeberkan teknik pengumpulan data yang digunakan Indo Barometer adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Hasil yang didapat pun antara lain Neni-Joni sebesar 53, persen, Basri-Najirah sebesar 28,4 persen, mereka yang masih merahasiakan sebanyak 4,5 persen, belum memutuskan sebanyak 13,4 persen dan menjawab sekitar 0.7 persen.
“Jarak antara Neni-Joni dan Basri-Najirah sekitar 24,6 persen, selisih angka cukup besar di atas 20 persen. Maka bisa disimpulkan bahwa besar kemungkinan pasangan Neni-Joni akan memenangkan Pilkada di Kota Bontang pada 9 Desember 2020 nanti,” ucapnya.
Responden survei sendiri merupakan warga negara Indonesia di Kota Bontang yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan. Mereka adalah warga yang berusia 17 tahun keatas, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Menurut Hadi, pada survei yang dilakukan oleh Indo Barometer. Paslon Neni-Joni unggul di mayoritas profesi pemilih, kecuali supir atau pun tukang ojek yang lebih unggul pada pasangan Basri-Najirah.
Selain itu, Neni-Joni unggul di semua kategori pendapatan dan pengeluaran pemilih. Bahkan Hadi menambahkan bahwa kepuasan terhadap kinerja Neni Moerniaeni sebagai Walikota Bontang mencapai 69.2 persen.
“Beberapa alasannya yaitu kinerjanya terbukti bagus 38,1 persen, adanya pembangunan dan perbaikan infrastruktur sebesar 15,8 persen. Program visi dan misi pun berjalan dengan baik sebanyak 15,8 persen dan banyak bantuan yang diberikan sebesar 10,1 persen. Neni-Joni merupakan pasangan yang diusung dan didukung mayoritas partai, sementara Basri-Najirah diusung PDIP dan PKB,” bebernya.
Menanggapi hal tersebut. Ketua DPD Partai Golkar Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam mengucap syukur karena ternyata kinerja Neni Moerniaeni selama memimpin Bontang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Ia membeberkan bahwa semua kader selama masa kampanye ini selalu turun ke lapangan mengawal Neni-Joni dalam pertemuan sosialisasi atau pun door to door.
“Memang kita lihat animo masyarakat itu masih menginginkan bunda Neni dua priode, dengan hasil survei yang ada ini maka saya mengapresiasi masyarakat Kota Bontang. Saya pikir masyarakat Kota Bontang cerdas dan sangat tau mana pemimpin yang ada kerja nyatanya dan memiliki visi-misi pro rakyat,” jelasnya.
Walaupun survei ini merupakan metode ilmiah namun semua pendukung tetap tidak boleh lengah. Ia menyarankan agar menjadikan survei ini sebagai motivasi bahwa kerja nyata Neni diterima dan direspon positif oleh masyarakat.
“Justru dengan adanya hasil survei ini kita harus mengawal sampai ke TPS suara bunda Neni, jangan sampai ada kecurangan-kecurangan di TPS. Ini adalah tugas relawan untuk mengawal,” paparnya.
Faiz juga mengapresiasi semua tim yang sudah berkerja secara serius siang malam mendampingi bunda Neni. Menurutnya, ini memang bukan hasil akhir tapi bisa menjadi acuan agar bisa termotivasi lagi untuk mengawal jalannya pilkada lebih baik.
Ia juga berharap agar pilkada ini berlangsung dengan damai dan ajang pemilihan calon kepala daerah ditujukan untuk mensejahterakan masyarakat. Bukan ajang untuk perang antara saudara ataupun warga bontang.
“Mari jadikan pilkada ini sebagai momentum pesta rakyat untuk memilih kepala daerahnya, sehingga yang terpilih nanti adalah yang benar-benar pilihan masyarakat Kota Bontang,” tutupnya.