SAMARINDA: Saat ini era digitalisasi semakin berkembang, sehingga masyarakat sangat perlu memfilter informasi yang beredar, terkhusus informasi yang mengancam kesatuan bangsa.
Untuk mengimbangi itu penting untuk menjaga nasionalisme kita dengan mengenal UUD 1945, NKRI, Pancasila, kemudian di implementasikan pada perjuangan untuk memperkokoh nilai kebangsaan.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono, saat menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswasbang) terkait Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Jl. Pesut, Sungai Dama, Kec. Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Sabtu (11/11/2023).
“Kita tidak bisa menghindar dari era digitalisasi yang semakin berkembang, maka penting bagi semua untuk bisa memfilter informasi yang bisa memecah belah persatuan,” ungkap Tyo sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu menyampaikan Soswasbang sebagai bagian dari UUD Negara Republik Indonesia tentang pentingnya persatuan.
“Memperkokoh persatuan di lingkungan masyarakat adalah hal utama yang kami lakukan dan itu implementasi wawasan kebangsaan yang kami sosialisasikan,” jelasnya.
“Karena, pahlawan sekarang tentu berbeda dengan dahulu. Jika dulu perjuangannya menggunakan senjata untuk melawan penjajah, sekarang merdeka melawan permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa ini,” sambungnya.
Tyo menghadirkan narasumber Kepala Bidang (Kabid) Ideologi, Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dan Karakter Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, Fatimah Waty.
Fatimah mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memerangi salah satu ancaman terbesar di era saat ini adalah digitalisasi.
Mudahnya akses, kemudian berita-berita yang tidak terkontrol, bisa mengancam kesatuan bangsa kita.
“Sekarang saja, kita sedang melakukan aktivitas sehari-hari, berita itu tetap masuk. Masalahnya, tidak semua berita itu positif, pasti ada berita negatif atau hoax,” jelasnya.
“Itu yang harus kita perhatikan, dengan tidak asal menyebarkan berita-berita yang belum benar informasinya, terkhusus berita yang berpotensi mengancam kedaulatan bangsa,” lanjutnya.
Kegiatan itu berlangsung pada tanggal 9 November hingga 11 November 2023. Dengan harapan sosialisasi ini selain memperkokoh pemahaman kebangsaan juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi serta memperkokoh persatuan gotong royong. (*)