JAKARTA: Kinerja keuangan PT Bank BCA Syariah terus tumbuh pasca covid-19 dan mencapai target sesuai yang direncanakan perusahaan.
Begitu juga yang dicapai pada enam bulan pertama semester I-2024, semua lini bisnis BCA Syariah tumbuh positif.
Dalam Paparan Kinerja Semester I-2024, Rabu (31/7/2024), Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum mengaku, awal pasca covid-19, pihak manajemen perusahaan memang masih meniti dan mencari celah untuk memperbaiki ketertinggalan selama pandemi covid-19.
“Dan tidak perlu waktu lama, semuanya kembali tumbuh normal,” kata Yuli Melati.
Dalam bincang-bincang dengan narasi.co Jumat (2/8/2024), Yuli mengatakan ditengah badai perekonomian global dan ketersedatan ekonomi nasional, BCA Syariah bisa meraup laba sebesar Rp84,4 miliar.
Nilai capaian ini tumbuh 20,9 persen secara tahunan (Yoy) pada semester I-2024.
Bicara tentang capaian laba, menurut Yuli, selain dana pihak ketiga (DPK) terus meningkat dan penyaluran pembiayaan yang berkualitas mampu mendorong aset pada tingkat liabilitas yang berimbang. Ditambah dengan akselerasi teknologi.
“Ini mampu mendorong pergerakan penghimpunan dana, yang terus bergerak naik,” katanya.
Kondisi ini telah mendorong perbaikan, aset BCA Syariah terdongrak sebesar 11,5 persen secara tahunan (YoY) mencapai Rp14,9 triliun.
Juga penyaluran pembiayaan yang efektif dan dijalankan dengan prinsip pembiasaan tercermin pada kualitas pembiayaan yang terjaga tetap rendah.
Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,36 persen dan net 0,18 persen.
Dikatakan, pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada enam bulan pertama 2024 mencapai 21,0 persen yaitu Rp9,5 triliun.
Ini terjadi pada pada semua segmen, baik komersial maupun UMKM yang masih menjadi kontributor utama dalam penyaluran pembiayaan BCA Syariah dengan komposisi 68,8 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp6,6 triliun.
Sebagai kontributor portofolio pembiayaan UMKM memiliki komposisi 19,5 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp1,9 triliun.
Sementara pembiayaan konsumer tumbuh sebesar 91,1 persen atau dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain pertumbuhan dalam penyaluran pembiayaan, BCA Syariah juga mencatatkan pertumbuhan pada Dana Pihak Ketiga (DPK).
DPK meningkat 11,9 persen YoY menjadi Rp11,2 triliun secara tahunan dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga perolehan CASA mencapai 36,3 persen dari total DPK.
Sementara saat pemaparan kinerja keuangan, Direktur BCA Syariah Pranata menyampaikan pembukaan rekening secara online melalui mobile banking BCA Syariah turut mendorong pertumbuhan nasabah secara signikan.
“Fitur terbaru dari BCA Syariah tersebut, berkontribusi terhadap pertumbuhan nasabah yang mencapai 140,6 persen secara tahunan,” ungkapnya.
Tercatat, transaksi digital nasabah menunjukkan tren peningkatan seiring dengan pengembangan fitur transaksi dan kegiatan promosi yang dilakukan melalui mobile banking BCA Syariah.
Secara komposisi, transaksi mobile banking mencapai 67,8 persen dari total transaksi nasabah. Per Juni 2024, frekuensi transaksi mobile banking BCA Syariah tumbuh signifikan mencapai 6,5 juta transaksi tumbuh 62,7 persen secara tahunan.(*)