
KUKAR: Pemerintah Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, tengah merintis arah baru pembangunan ekonomi lokal dengan menekankan prinsip kolaborasi antarentitas desa, khususnya antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Citra Sejahtera dan Koperasi Merah Putih.
Langkah ini menjadi respons langsung atas kekhawatiran sebagian pihak yang menilai kehadiran koperasi Merah Putih dapat menjadi pesaing BUMDes.
Namun, Kepala Desa Heri Budianto menegaskan bahwa sinergi, bukan persaingan, adalah semangat yang hendak dibangun.
“Kedepannya pasti kami akan kolaborasikan BUMDes dan koperasi. Intinya saling mendukung,” ujar Heri Budianto, Sabtu, 31 Mei 2025.
Heri menilai bahwa pengelolaan potensi usaha di desa perlu mengedepankan pola pikir terbuka.
Koperasi sebagai lembaga ekonomi berbasis anggota yang inklusif justru bisa mengisi ruang-ruang usaha yang belum dijangkau oleh BUMDes.
Kolaborasi keduanya diyakini mampu memperkuat daya tahan ekonomi desa dan memperluas manfaat bagi masyarakat.
“Maka sangat penting sekali sinergi antara koperasi desa dan BUMDes, mengingat keduanya merupakan entitas ekonomi desa,” katanya.
Pembentukan Koperasi Merah Putih sudah melalui tahapan resmi melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada 26 Mei 2025 di Balai Pertemuan Umum desa.
Struktur pengurus telah terbentuk dan kini tengah dalam proses penyelesaian legalitas hukum sebagai landasan operasional.
Koperasi ini akan bergerak secara paralel dengan pemetaan potensi desa, mengidentifikasi sektor-sektor yang belum tersentuh oleh BUMDes, sehingga tidak terjadi tumpang tindih program.
“Koperasi kami ini sambil berjalan, jadi pengurusnya akan membaca potensi desa yang akan dikelola koperasi, selain yang sudah dikelola BUMDes,” jelasnya.
Pembentukan Koperasi Merah Putih ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Inpres tersebut menjadi bagian dari agenda nasional dalam penguatan ketahanan pangan, kemandirian ekonomi desa, dan pembangunan inklusif dari akar rumput.
Heri menegaskan bahwa sambil menunggu penyelesaian administrasi koperasi, sosialisasi kepada masyarakat akan terus digencarkan.
Edukasi ini dinilai penting untuk mengubah persepsi masyarakat dan memperkenalkan koperasi sebagai instrumen ekonomi yang demokratis, transparan, dan berbasis partisipasi warga.
“Saat ini kita menyelesaikan dulu legalitas koperasi ini sehingga nanti ketika berjalan tidak ada kendala. Kemudian kami akan rutin sosialisasikan keberadaan koperasi ini kepada masyarakat terkait program dan usahanya, tentunya bermanfaat bagi masyarakat dalam membangun perekonomian di desa,” ujar Heri.
Dengan sinergi antara koperasi dan BUMDes yang terkelola dengan baik, Heri berharap mampu menjadi model pembangunan ekonomi desa berbasis kolaborasi yang efektif dan berkelanjutan. (Adv)