BONTANG : Para pengusaha dan penjahit lokal akan dilibatkan dalam penanganan seragam dan tas geratis bagi pelajar tingkat SD dan SMP di Kota Bontang yang di kolaborasi melalui proses kerja sama dan tender.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengatakan, pemberdayaan penjahit lokal dalam program pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan pelaku UMKM.
Dengan demikian, hal ini mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dan memberikan kelancaran berusaha pagi pengusaha-pengusaha kecil.
“Uang pembelian seragam tidak ke luar, uang ini akan berputar dalam daerah. Ini berdampak pada ekonomi masyarakat,” ujarnya kepada narasi.co, Rabu (14/2/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan dalam peningkatan ekonomi UMKM, pemerintah Kota Bontang belakan ini sudah berkontribusi meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kota Bontang berupa pelatihan-pelatihan. Sehingga akan sia-sia jika pengetahuan tersebut tidak dimanfaatkan.
“Kita sudah melaunching penjahit tas belum lama ini, tentu dalam pengadaan tas sekolah kita akan berdayakan,” tuturnya.
Meski masih relatif baru, namun Najirah yakin, para penjahit tas sekolah sanggup dalam pengadaan tas.
“Karena sayang kalau harus jahit luar daerah. Kalau untuk sepatu berkemungkinan kita pesan dari luar mengingat penjahit sepatu kita masih kurang,” tandasnya.
Berdasarkan data layanan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) LKPP Kota Bontang, tahun ini Pemkot menggelontorkan Rp 2,6 miliar untuk pembiayaan program seragam gratis bagi para peserta didik baru tingkat SD dan SMP.
Diantaranya, pengadaan sepatu sekolah senilai Rp 785.455.488, tas sekolah dengan anggaran Rp 628.363.008 dan seragam sekolah sebesar Rp1.209.600.000.