BONTANG : Ketua sementara DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk bersikap adil dan transparan dalam proses pemasangan Jaringan Gas (Jargas) gratis yang akan dilakukan pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan menyusul kekhawatiran masyarakat bahwa distribusi jargas tidak merata, terutama untuk wilayah pesisir Kalimantan Timur (Kaltim).
Meski memahami bahwa ada beberapa kendala teknis dalam pemasangan jargas di beberapa wilayah, Andi Faiz sapaan akrabnya meminta Pemkot Bontang dan dinas terkait untuk memberikan penjelasan terbuka kepada masyarakat mengenai kriteria penerima dan wilayah mana saja yang akan mendapat fasilitas ini.
“Ini kan program untuk 2025, kalau bisa di tahun 2024 ini sudah jelas siapa penerimanya, supaya tidak ada multi tafsir di masyarakat,” ucapnya saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (18/9/2024).
Transparansi ini, lanjut Andi Faiz penting agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
Ia berharap Jargas ini tidak hanya dinikmati masyarakat perkotaan, tapi juga warga pesisir. Menurutnya mereka berhak tahu siapa saja yang bisa menerima bantuan Jargas ini.
“Jangan sampai mereka digantung, apalagi kalau harapannya sudah besar tapi saat eksekusi tidak dapat,” ujar Andi Faiz.
Salah satu wilayah yang belum diakomodir dalam usulan pemasangan Jargas 2025 adalah kawasan pesisir Bontang Kuala.
Kelurahan tersebut mengusulkan 436 sambungan yang tersebar di 9 RT, namun usulan itu hanya mencakup wilayah darat saja, sementara perkampungan di atas air belum bisa diprioritaskan karena dianggap terlalu berisiko.
Sebelumnya, Pemkot Bontang telah mengusulkan data pemasangan jargas gratis kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen-ESDM) dan sebanyak 11.214 kepala keluarga (KK) di Bontang dipastikan akan menerima fasilitas tersebut.(*)