
SAMARINDA : Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji menegaskan kejadian kapal ponton menabrak Jembatan Mahakam I sudah sering terjadi namun belum ada sanksi berat yang diberikan kepada penabrak jembatan itu.
Diketahui, sejak diresmikan oleh Presiden Soeharto bersama Gubernur Kaltim Soewandi dan Menteri Pekerjaaan Umum Suyono Sosrodarsono pada 2 Agustus 1986 sedikitnya 22 kali kapal menabrak Jembatan Mahakam I.
Terbaru, pada 16 Februari 2025 lalu perusahaan pemilik ponton kayu menabrak jembatan yang mengakibatkan kerusakan pada bagian fender jembatan. Menyikapi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim akan melakukan tindakan tegas.
“Hal ini sudah berkali-kali sejak saya di DPRD. Saya sudah memerintahkan kepala dinas terkait untuk melaporkan ke aparat penegak hukum,” ujarnya saat menjadi narasumber pada Dialog Publika di Studio 2 TVRI Kalimantan Timur, Senin, 24 Februari 2025.
Ia menjelaskan, tindakan tegas tersebut diperlukan sebagai bentuk jaminan bahwa fasilitas umum memang harus dijaga dan tidak dibiarkan saja ketika terjadi masalah.
“Saya harap masyarakat memaklumi ketika kita harus melakukan penutupan jembatan guna kemudahan inspeksi jembatan,” harapnya.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Irhamsyah mendukung pengalihan sementara demi keamanan. Pengalihan atau rekayasa lalu lintas yang dilakukan di akhir bulan Maret ini dilakukan guna memudahkan investigasi.
“Walaupun secara visual dinilai aman dan layak informasi dari BBPJN, tetapi kita ingin secara komprehensif jembatan ini betul-betul nyaman dilalui,” tegasnya.
Investigasi yang diperkirakan memakan waktu 2 minggu ini akan melibatkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), Dinas Perhubungan dan Satlantas Polresta Samarinda.
Rekayasa lalu lintas selama investigasi Jembatan Mahakam I dari Samarinda ke Samarinda Seberang tetap melalui Jalan Slamet Riyadi menuju Jembatan Mahakam IV. Sementara dari Big Mall menuju Jalan Slamet Riyadi harus memutar di Masjid Darrunni’mah untuk masuk ke Jembatan Mahakam IV.