SAMARINDA: Dalam upaya percepatan program Net Zero Emission pada tahun 2060, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mendukung penuh program dan kebijakan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dalam hal ini, Kementerian ESDM bekerja sama dengan Pemprov Kaltim menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Program Konversi Sepeda Motor BBM ke Sepeda Motor Listrik di Ruang Batara Lantai III Fugo Hotel Samarinda, Senin (4/12/2023).
Kepala Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kaltim Elly Luchritia Nova menjelaskan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah merencanakan pembangunan rendah karbon sebagai salah satu strategi menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Adapun salah satu strategi yang dilakukan Pemprov Kaltim dalam mendukung komitmen Kementerian ESDM dan Bappenas dalam Net Zero Emission, yakni melalui penghijauan Benua Etam dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“Pembangunan rendah karbon lebih cepat dilakukan dengan transformasi ekonomi hijau guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, dan konversi motor BBM ke motor listrik,” ujar Elly di Ruang Batara Lantai III Fugo Hotel Samarinda, Senin (4/12/2023).
Penggalakkan untuk mengkonversi motor BBM ke motor listrik ini juga didukung dengan melimpahnya sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia, seperti nikel dan komponen lain yang menjadi bahan baku baterai.
“SDA Indonesia memiliki SDA yang kaya termasuk nikel dan pembuatan material lain, ini potensi untuk konversi baterai komponen listrik secara lokal yang dapat mengurangi biaya pendukung industri lokal,” jelasnya.
Selain itu, di sisi lain, dukungan Pemprov Kaltim terhadap pembangunan rendah karbon di Kaltim juga berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja yang tengah dipersiapkan melalui pelatihan dan sertifikasi ahli di bidang konversi motor listrik.
Dengan adanya kebijakan Kementerian ESDM ini, diharapkan dapat menjadi salah satu penuntas masalah pengangguran di Kaltim dan seluruh daerah di Indonesia.
“Pendidikan dan pelatihan investasi dalam pendidikan dan pelatihan di bidang kendaraan listrik dan teknologi terkait dapat membantu menciptakan tenaga kerja berkompeten dalam industri itu,” pungkasnya. (*)