SAMARINDA: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Fitriyansyah, menegaskan komitmennya dalam memotivasi perangkat daerah untuk terus berinovasi melalui acara penghargaan Riset dan Inovasi.
Acara ini telah menjadi tradisi sejak 2019, dengan tujuan mendorong inovasi yang bermanfaat bagi perangkat daerah dan masyarakat.
Fitriyansyah menjelaskan bahwa ada perubahan signifikan pada indikator penilaian tahun ini.
Mereka telah menyesuaikan indikator dengan standar Kemendagri, mencakup 36 indikator yang lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya memiliki 10 indikator.
Langkah ini diambil untuk memberikan dorongan lebih kepada perangkat daerah agar meningkatkan pelayanan publik.
“Tahun ini kami berharap inovasi Penjaringan Peserta Inovasi Pelayanan Perangkat Daerah (Pepes Ikan Peda) dapat meningkatkan angka indeks inovasi daerah di pemprov Kaltim maupun kabupaten/kota,” ucapnya.
Itu disampaikan saat ditemui usai Pengumuman Dan Peyerahan Penghargaan Riset dan inovasi, di Hotel Mercure Samarinda, Kamis, (7/12/2023).
“Desember ini, Kemendagri akan mengumumkan indeks inovasi daerah, dan mudah-mudahan lomba ini menjadi pemacu nilai provinsi dan kabupaten/kota,” sambungnya.
Bukan hanya itu, Brida Kaltim melalui lomba roket air KTI sebagai upaya untuk mencetak periset usia dini dari kalangan pelajar.
Fitriyansyah mengungkapkan kagumnya terhadap kreativitas dan hasil riset para pelajar yang tidak kalah dengan inovasi mahasiswa.
“Dengan lomba ini, kami ingin membimbing pelajar untuk melakukan riset dengan benar dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Harapan kami, semakin banyak pelajar yang dapat mengumpulkan karya dan riset inovatif,” harapnya.
Kaltim juga terlibat dalam lomba roket air fisika tingkat internasional. Meskipun belum berhasil meraih juara nasional, Fitriyansyah menekankan pentingnya berpartisipasi di tingkat nasional sebagai langkah awal.
“Kami coba selenggarakan di provinsi bekerja sama dengan Taman Pintar Yogyakarta. Mudahan kedepan, ada perwakilan Kaltim yang mendunia,” pungkasnya.
Kegiatan inovatif ini bukan hanya sekadar perlombaan, melainkan upaya untuk mengembangkan potensi inovasi di kalangan perangkat daerah dan pelajar, sekaligus menjadikan Kaltim sebagai pusat riset dan inovasi yang mendunia. (*)