JAKARTA: Kereta Whoosh KCIC (Kereta Cepat Indonesia Cina) masih jadi moda favorit
masyarakat yang mau ke Bandung. Jumlah penumpang meningkat 40 persen. Baik yang ke Bandung maupun sebaliknya.
Peningkatan ini terus terjadi, sejak momen lebaran lantaran banyak masyarakat yang menggunakan perjalanan Whoosh untuk bersilaturahi keluarga dan berwisata.
Dalam keterangannya, Senin (15/4/2024),
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, menyebutkan, pihaknya memprediksi lonjakan pergerakan penumpang KCIC, yang ke Bandung dan Jakarta, volume akan mencapai 20 ribu, hingga H+6 (Senin, 15/4/2024).
“Dari jumlah lonjakan penumpang tersebut, terjadi untuk relasi Tegalluar-Halim ataupun Padalarang-Halim,” ujar seraya menambahkan, Minggu 14 April 2024 merupakan weekend terakhir, sebelum cuti bersama Idulfitri usai Senin 15 April 2024.
Dijelaskan, pergerakan dan peningkatan penumpang mulai terlihat Senin (15/4/2024). Diprediksi akan menjadi puncak arus balik Kereta Cepat Whoosh.
Hal ini juga terlihat dari penjualan tiket Whoosh, keberangkatan Minggu (14/4/2024) sudah melebihi 17 ribu per Sabtu (13/4/2024) malam.
Eva memperkirakan, di puncak arus balik ini jumlah penumpang Whoosh dapat melebihi angka 20 ribu untuk volume penumpang.
Hal tersebut dikarenakan penjualan masih terus berlangsung dan diprediksi penumpang yang akan membeli secara online dan offline di Hari H masih tinggi.
Keberangkatan penumpang didominasi keberangkatan dari Stasiun Bandung dengan menggunakan KA Feeder ke Stasiun Padalarang.
Tidak sedikit pula penumpang yang memilih keberangkatan langsung dari Stasiun Padalarang dan Tegalluar.
Adapun jam-jam favorit penumpang pada puncak arus balik ini adalah mulai jam 13.00 WIB hingga 20.30 WIB dengan okupansi di atas 90 persen.
Adapun untuk perjalanan di luar jam tersebut okupansinya sudah berada di 75 persen.
Untuk mengantisipasi tingginya minat masyarakat ini, KCIC sudah melakukan penambahan perjalanan Whoosh sebanyak 30 persen menjadi 52 perjalanan per hari hingga 18 April 2024.
Eva mengimbau kepada penumpang untuk memperhitungkan waktu perjalanan menuju area stasiun Kereta Cepat. Baik itu stasiun Bandung, Padalarang ataupun Tegalluar.
Mengingat di puncak arus balik rawan terjadi kemacetan di Jl Soekarno Hatta menuju Stasiun Tegalluar, Pintu Tol Pasteur menuju Stasiun Padalarang maupun jalan dalam kota menuju Stasiun Bandung.(*)