Samarinda – Penyebaran penyalahgunaan narkotika maupun obat-obatan terlarang di Samarinda meningkat 25 persen dalam beberapa waktu terakhir.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda, AKBP Halomoan Tampubolon melalui Kepala Seksi Pemberantasan BNN Kota, Kompol Risnoto, Jumat (25/6/2021).
“Untuk kenaikan dari bulan-bulan kemarin kira-kira sekitar 25 persen peningkatan dari jumlah sebelumnya dan didominasi oleh sabu dan ganja,” ungkap Kompol Risnoto.
Risnoto menuturkan di Samarinda masing-masing kecamatan pasti ada penyalahguna narkotika. Peredaran barang haram tersebut kebanyakan datang dari Malaysia melewati Kalimantan Utara dan dibawa ke Kalimantan Timur menuju Kota Samarinda untuk diedarkan.
“Samarinda juga merupakan jalur transit peredaran narkotika untuk dilakukan penyebaran ke wilayah lainnya,” bebernya.
Mengetahui terjadi peningkatan penyalahgunaan narkotika, serta obat-obatan terlarang lainnya di Samarinda ini meningkat sejak 2 bulan terakhir, Risnoto mengatakan BNNK Samarinda semakin gencar melakukan pemberantasan terhadap bandar-bandar narkotika untuk menekan angka penggunanya.
Kemarin, rekan-rekan dari Polresta Samarinda juga baru saja melakukan penangkapan di wilayah Samarinda dengan barang bukti yang cukup banyak, kurang lebih sekitar 13 kilogram sabu.
Risnoto juga menyebutkan jika pengedar narkotika kini tidak hanya memasarkan barang haram tersebut ke para remaja, melainkan ke pekerja-pekerja seperti driver tambang batu bara dan kelapa sawit juga menjadi sasarannya.
“Begitulah faktanya, ada banyak driver tambang ataupun sawit yang menjadi pengguna narkotika dengan alasan agar tidak mengantuk saat bekerja. Karena sabu memberikan efek stimulan tidak mengantuk,” ungkapnya.
Oleh karena itu, BNNK saat ini dan akan terus melaksanakan pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan narkotika.
“Bagi yang belum terkena kita melakukan pencegahan dengan penyuluhan dan kemudian bagi yang terkena menjadi pecandu narkotika kita lakukan rehabilitasi,” tutup Risnoto.