JAKARTA: Membantu Pemerintah mempercepat pemerataan ekonomi di tanah air, Bank Mandiri terus fokus membidik penyaluran kredit infrastruktur.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati mengatakan, upaya ini selaras dengan langkah Pemerintah untuk mencapai visi Indonesia 2045.
Salah satunya, difokuskan untuk memenuhi prasarana dasar, mendorong konektivitas dan pemerataan antar wilayah.
“Ini merupakan kiprah Bank Mandiri dalam 25 tahun terakhir, untuk konsisten menjadi salah satu pendukung penguatan infrastruktur tanah air, di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ujar Susana Indah di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Hasilnya, penyaluran kredit infrastruktur Bank Mandiri yang sesuai dengan klasifikasi dalam Peraturan Presiden (Perpers) 38 Tahun 2015 mencapai Rp267,92 triliun per Juni 2023.
Nilai tersebut tumbuh 7,96 persen year on year (yoy), dari posisi Juni 2022 sebesar Rp248,17 triliun.
Pembiayaan tersebut disalurkan ke berbagai sub sektor seperti jalan, transportasi, migas dan energi terbarukan, tenaga listrik, telematika, perumahan rakyat dan fasilitas kota, hingga konstruksi.
Kredit yang dikucurkan oleh bank, yang akan merayakan HUT pada 2 Oktober 2023 mendatang, ini termasuk untuk pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
Penyaluran kredit infrastruktur bank bersandi saham BMRI tersebut paling banyak disalurkan untuk sub sektor transportasi yang melonjak 14,85 persen yoy menjadi Rp68,81 triliun per Juni 2023.
Lalu, tenaga listrik mengalami peningkatan 14,33 persen yoy menjadi Rp48,49 triliun.
Kemudian, kucuran kredit infrastruktur untuk pembangunan jalan tumbuh 12,54 persen yoy menjadi Rp47,01 triliun. Juga untuk sub sektor telematika naik 8,53 persen yoy menjadi Rp30,61 triliun di paruh pertama 2023.
Susana Indah melihat peluang, sektor infrastruktur akan terus meningkat ke depannya. Berdasarkan riset tim Bank Mandiri, belanja infrastruktur meningkat pada RAPBN 2024 sebesar Rp 422,7 triliun atau naik 5,8 persen dari outlook APBN 2023 yang sebesar Rp399,6 triliun. (*)