JAKARTA : Asosiasi Produk Kesehatan Indonesia Standar Internasional (Asproksi) menandai empat tahun eksistensinya dengan menegaskan komitmen pada inovasi dan pembaruan kepengurusan.
Dalam acara peringatan di Jakarta yang mengusung tema “Inovasi dan Kebangkitan Kesehatan Nasional”, Asproksi menegaskan upaya berkelanjutan untuk menyediakan produk alat kesehatan berkualitas tinggi yang terjangkau. (07/09/2024).
Ketua Umum Asproksi, Fazhra Fawwaz Al Firman, dalam sambutannya menekankan pentingnya ketersediaan alat kesehatan bagi seluruh fasilitas medis di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk memastikan semua fasilitas kesehatan dapat mengakses alat kesehatan berkualitas internasional dengan harga terjangkau. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk berkontribusi pada peningkatan pelayanan kesehatan nasional,” ujarnya.
Selain inovasi produk, Asproksi juga berfokus pada restrukturisasi internal. Kepengurusan yang tidak aktif akan diganti dengan sumber daya yang lebih kompeten untuk mendorong dinamika organisasi.
“Ini adalah langkah yang diperlukan agar Asproksi bisa berkembang lebih dinamis dan inovatif,” tambah Fazhra.
Sekretaris Jenderal Asproksi, Merryani Girsang mengapresiasi para anggota yang tetap mendukung asosiasi sejak awal berdirinya.
“Keberhasilan kita adalah keberhasilan bersama. Kami mengapresiasi anggota yang masih bertahan dan tetap aktif dalam mendukung visi dan misi Asproksi,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sarkundina, Bendahara Asproksi menekankan pentingnya soliditas keanggotaan dalam memperkuat keuangan organisasi.
“Kami akan terus mengelola keuangan organisasi secara transparan untuk mendukung program-program kerja di masa depan,” tegasnya.
Program Kerja Asproksi 1 Tahun Kedepan
Oktober – Desember 2024 : Sosialisasi dan Pembaharuan Keanggotaan
Melakukan verifikasi ulang seluruh anggota aktif.
Menggelar acara sosialisasi manfaat keanggotaan Asproksi.
Rekrutmen pengurus baru untuk menggantikan yang tidak aktif.
Januari – Maret 2025 : Pelatihan dan Workshop Alat Kesehatan
Workshop tentang standar alat kesehatan internasional yang dibutuhkan di rumah sakit dan puskesmas.
Pelatihan pemasaran dan distribusi produk kesehatan.
April – Juni 2025 : Pengadaan dan Distribusi Alat Kesehatan
Menjalin kerja sama dengan produsen alat kesehatan.
Menyediakan alat kesehatan bersertifikasi untuk klinik, rumah sakit, dan puskesmas.
Juli – September 2025 : Evaluasi dan Inovasi Produk Kesehatan
Evaluasi tahunan terkait distribusi dan penggunaan alat kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan.
Mengadakan forum diskusi untuk memunculkan inovasi-inovasi baru di sektor kesehatan.
Fazhra Fawwaz berharap program-program ini dapat memperkuat posisi Asproksi sebagai penyedia produk kesehatan berkualitas di Indonesia.(*)