Samarinda – Gubernur Kaltim H Isran Noor meresmikan pencanangan Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) Kaltim untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Pencanangan juga dirangkai dengan pengukuhan Komandan Puslatda Kaltim, Andi Harun oleh Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya.
Acara berlangsung di halaman parkir KONI Kaltim di Jalan Kusuma Bangsa Samarinda. Puslatda akan menjadi media bagi para atlet serta pelatih untuk fokus menyiapkan diri menuju sukses PON XX Papua, Oktober mendatang. Puslatda akan berlangsung selama tiga bulan.
Kontingen Kaltim nantinya akan berjumlah 521 peserta. Terdiri dari atlet, pelatih, ofisial teknik dan manajer dari 36 cabang olahraga (cabor) yang siap diberangkatkan.
“Saya kira persiapan sudah 100 persen. Harapan kepada para atlet agar bersemangat, motivasi, percaya diri hasilnya nanti akan berujung pada perolehan masa kejayaan emas di Papua,” kata Isran.
Di tengah maraknya kasus Covid-19, Isran juga mengingatkan seluruh atlet agar dapat menjaga kesehatan seperti melakukan vaksin menyeluruh.
Mulai dari atlet, pelatih, ofisial dan pengawas harus tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Para atlet dilarang keras berkeliaran di luar atau tempat kegiatan latihan.
Sementara Wali Kota Samarinda Andi Harun yang didaulat menjadi Komandan Puslatda Kaltim menargetkan agar Kaltim dapat mempertahankan prestasi di PON Jawa Barat.
Perbedaan tampak signifikan tentunya menjadi analisa Andi Harun. Kondisi yang berbeda itu mulai dari geografis, jarak terbang yang menguras tenaga secara fisik tentunya menimbulkan perubahan yang sangat besar bagi para atlet.
Hal ini ditekankan oleh Andi Harun karena melihat perbedaan kondisi PON Jabar dengan PON di Papua. Perbedaan itu juga nampak pada fasilitas atlet yang harus diantisipasi oleh kontingen Kaltim sebelum benar-benar berlaga.
Strategi yang taktis itu diwujudkan dalam disiapkannya fasilitas pelatihan intensif dan detail. Tentu saja hal ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi Kaltim.
“Nah kita akan menyesuaikan selama dalam proses Puslatda. Kita akan melakukan adaptasi melatih menyesuaikan diri mencegah kemungkinan minimnya fasilitas,” kata Andi.
Protokol yang ketat di masa pandemi menjadi prioritas utama dengan memberikan mandat berupa aturan main semisal, mewajibkan vaksin kemudian selalu melakukan Swab-PCR hingga mengurangi kontak langsung dengan keluarga di rumah maupun masyarakat luas.
“Jadi aktivitasnya hanya dari tempat mereka istirahat dan latihan,” ujarnya.
Tempat penginapan para atlet yaitu hotel tempat dimana rehat mereka dengan standar yang tepat. Dari ketersediaan tenaga medis ataupun kebutuhan pokok seperti makanan yang diproteksi secara kuat untuk mengukur kadar gizi dan sebagainya. Bahkan tim tidak dianjurkan untuk makan di resto tetapi makanan yang sudah disiapkan.
Lebih jauh, Andi menuturkan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait guna memfasilitasi terkait penanggulangan Covid-19 yang dipimpin oleh Asisten I Pemerintah Kota Samarinda.
“Seluruh standar protokol kesehatan dengan level tertinggi kita berlakukan,” tegas Andi Harun.