JAKARTA: Selaras dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih solid, di kuartal III 2023, Bank Mandiri berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif di kuartal III 2023, serta diikuti dengan transformasi bisnis yang menyeluruh.
Bank berkode emiten BMRI ini pun, berhasil menorehkan rekor sebagai bank pertama di Indonesia dengan total aset konsolidasi yang menembus Rp 2.007 triliun per September 2023 atau tumbuh 9,11 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY).
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo dalam Public Expose Live 2023 pada Senin (27/11/2023), mengatakan, kenaikan total aset, didorong oleh laju pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK), yang mampu tumbuh positif.
Tercatat, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71 persen YoY.
“Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri terus fokus pada peningkatan pelayanan, dengan memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah. Terutama dengan mendorong sektor yang prospektif di setiap wilayah,” ujar Sigit.
Bila dirinci lanjutnya, kredit Bank Mandiri pun berhasil menorehkan pertumbuhan positif di seluruh segmen.
Terutama dari penyaluran kredit di segmen komersial, naik signifikan sebesar 18,55 persen secara YoY menjadi Rp 222,3 triliun di akhir kuartal III 2023.
Sedang kredit segmen SME (Small Medium Enterprise) yang mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Selaras dengan pertumbuhan kedua segmen tersebut, kredit Bank Mandiri di segmen mikro turut mencatatkan realisasi positif dengan pertumbuhan mencapai 10,09 persen YoY dari Rp 146,6 triliun di September 2022 menjadi Rp 161,4 triliun pada akhir September 2023.
Di samping itu, daya beli masyarakat yang masih solid turut mendukung pertumbuhan dari sisi kredit konsumer, Bank Mandiri yang mencapai 12,04 persen YoY menjadi Rp109,3 triliun di kuartal III 2023.
Sementara itu, kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar perseroan, dengan realisasi mencapai Rp449 triliun dan tumbuh 9,55 persen secara YoY.
Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 27,4 persen YoY menjadi Rp39,1 triliun hingga September 2023.
Lebih lanjut Sigit menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.
“Kami optimis dapat melanjutkan kinerja yang baik ini, sehingga di akhir tahun 2023 pertumbuhan kredit kami akan berada di range atas guidance kami sebesar 10-12 persen,”ujarnya.
Pertumbuhan tersebut merata, baik di segmen wholesale maupun retail. Dalam melakukan ekspansi kredit, tentunya Bank Mandiri akan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dengan mengarahkan pertumbuhan kreditnya kepada sektor-sektor yang tergolong prospektif maupun risilien sesuai Loan Portfolio Guideline (LPG) yang kami review secara periodik.
Sementara itu dari sisi total dana pihak ketiga (DPK), secara konsolidasi Bank Mandiri mampu mencetak pertumbuhan positif 6,6 persen YoY dari Rp1.361,3 triliun di September 2022 menjadi Rp1.451,7 triliun di akhir September 2023 yang ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA).
Total dana murah Bank Mandiri yakni Tabungan dan Giro berhasil menembus Rp1.070 triliun, naik sebesar 12,8 persen secara YoY.
Hasilnya, rasio dana murah atau CASA Ratio Bank Mandiri praktis terkerek naik menjadi 73,73 persensecara konsolidasi dan 78,8 persen secara bank only di September 2023.
Membaik bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 69,73 persen secara konsolidasi dan 73,2 persen secara bank only. (*)