
SAMARINDA : Hidup berdampingan dengan rukun dan harmonis, ini harus dijaga sebagai upaya menjaga kondusifitas di Kaltim, tak terkecuali organisasi kemasyarakatan (ormas).
Sebagaimana diketahui, Kaltim memiliki suku, agama dan budaya yang beragam. Namun masyarakatnya bisa hidup berdampingan dengan rukun dan harmonis,
Hadi Mulyadi, berpesan agar seluruh pihak terus bersama menjaga kondusifitas di Kaltim. Maksudnya, jangan jadi pengkhianat bangsa, dengan merusak tatanan kerukunan.
“Kondisi ini harus terus kita jaga, termasuk ormas untuk dapat meningkatkan peran dalam menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Hadi melalui rilis Pemprov Kaltim.
Hal itu dikatakan Hadi saat menghadiri Perayaan Ulang Tahun Kedua Lamin 1001 Mandau di Margasari, Kelurahan Jembayan, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Rabu (25/1/2023).
Orang nomor dua Benua Etam itu mengakui, kondusifitas yang dimiliki Kaltim tak lain berkat kerja keras semua elemen masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan, termasuk ormas.
Hadi mengaku bersyukur karena ormas dan organisasi kebudayaan yang hadir dalam kegiatan itu bertemu dan berkumpul untuk bersilaturahmi.
“Hal ini sangat membanggakan, mengingatkan kita pada 28 Oktober 1928, anak-anak muda yang berasal dari berbagai suku berkumpul di Jakarta untuk satu tekad, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa Indonesia,” tuturnya.
Baginya, momentutm itu menjadi cita-cita, warisan sekaligus wasiat dari para pendahulu bangsa untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pertemuan pada hari ini saya katakan menjadi wadah silaturahmi untuk mempererat kesatuan bangsa. Siapapun yang merusak persatuan dan kesatuan, mereka adalah pengkhianat bangsa,” tegas Hadi.
Hadi menerima cendera mata dari Panglima Mandau berupa mandau tua yang berukuran cukup besar.