SAMARINDA : Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengatakan tema Seminar Internasional Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-30 yakni implementasi nilai Al-Quran untuk membangun perdamaian dan peradaban dunia sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini.
Ia menyebut, situasi global saat ini penuh dengan tantangan, mulai dari konflik antarnegara, ketegangan sosial, hingga isu lingkungan yang mengancam keberlanjutan peradaban manusia.
“Al-Quran memberikan panduan yang sangat jelas tentang pentingnya menjaga persatuan, keharmonisan serta toleransi antarumat manusia. Al-Quran mengajarkan kita nilai-nilai universal seperti keadilan, kedamaian dan kasih sayang yang menjadi pondasi untuk membangun peradaban yang berkelanjutan,” kata Akmal.
Hal itu disampaikan saat pembukaan seminar internasional di Auditorium 22 Dzulhiijah UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Senin, (9/92024).
Baginya, seminar internasional ini bukan sekadar ajang diskusi akademis, melainkan juga refleksi dari komitmen bersama untuk terus mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Al-Quran sebagai pedoman hidup umat manusia.
Sementara ajang MTQN tidak hanya memperkuat kecintaan terhadap Al-Quran, tetapi juga mendorong untuk terus mencari solusi bagi tantangan gobal melalui pendekatan nilai-nilai ilahiyah yang diajarkan dalam Al-Quran.
Ia meyakini, perdamaian sejati hanya bisa terwujud apabila nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan yang diajarkan dalam Al-Quran diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tataran individu, keluarga, masyarakat, maupun antarbangsa.
“Kita semua memiliki peran penting dalam membawa pesan damai ini ke seluruh penjuru dunia. Sebagai provinsi yang menjadi bagian penting dari masa depan bangsa, kami percaya bahwa dengan berpegang pada ajaran Al-Quran kita bisa membangun peradaban yang lebih maju, damai dan harmonis,” yakinnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu pun berharap, melalui seminar internasional ini akan muncul pemikiran-pemikiran yang dapat diterapkan secara nyata untuk mewujudkan perdamaian global.
“Kita juga berharap dapat mempererat tali persaudaraan diantara bangsa-bangsa melalui dialog yang berbasis pada prinsip-prinsip Al-Quran. Nilai-nilai seperti keadilan, perdamaian, persaudaraan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia harus terus diperjuangkan agar dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk generasi mendatang,” harapnya.
Ia menambahkan, seminar internasional ini dapat menjadi ruang dialog yang produktif bagi para pemikir, akademisi, ulama dan tokoh-tokoh dunia untuk membahas bagaimana Al-Quran dapat menjadi pedoman dalam menciptakan solusi untuk perdamaian dan kemakmuran global.
“Semoga melalui seminar internasional ini, kita dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat diimplementasikan untuk membangun masa depan dunia yang lebih baik juga menjadi sarana untuk terus menyebarkan kebaikan serta membangun peradaban dunia yang lebih damai dan beradab,” pungkasnya.
Seminar yang dimoderatori Dosen UINSI Samarinda Di Ajeng Laily Hidayati itu menghadirkan narasumber Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Prof Dr Zurqoni, Deputy Dewan Faculty of Usuludin Universitas Islam Sultan Sharif Ali/UNISSA Brunei Darussalam Dr Haji Ahmad Baha Bin Haji Mokhtar dan Imam Besar Masiid Istialal dan Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta Prof Dr KH Nasaruddin Umar.
Tampak hadir, Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kaltim HM Syrajudin serta jajaran LPTQ Provinsi se-Indonesia, alim ulama, cendikiawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta kafilah MTQN.(*)