Samarinda – Demi mewujudkan perekonomian yang maju, mandiri, berkerakyatan dan berkeadilan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Samarinda gelar kegiatan temu usaha.
Mengingat tingkat pemasaran produk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Samarinda dengan pelaku pasar untuk berpromosi saat ini belum terlalu optimal.

Kepala Bidang Promosi DPMPTSP Kota Samarinda Akhmad Suprayetno mengatakan kegiatan ini yang ketiga kalinya. DPMPTSP kembali mengundang pihak manajemen salah satu pusat perbelanjaan ternama yaitu Eramart Samarinda.
“Ini hari merupakan kegiatan temu usaha UMKM Kota Samarinda dengan Eramart Samarinda. Tujuannya agar UMKM yang sebelumnya berdiri masing-masing, ke depan pemasarannya bisa masuk ke Eramart,” tutur Akhmad Suprayetno di lantai 2 Gedung MPP Samarinda, Kamis (9/9/2021) pagi.
Sebelumnya, DPMPTSP Kota Samarinda membawa nama UMKM telah bekerjasama dengan Indogrosir untuk pemasaran pakaian dan makanan. Kemudian Matahari untuk produk pakaian. Hal ini dilakukan karena pusat perbelanjaan modern ini lebih banyak menjual barang dari luar daerah.
“Jadi barang-barang yang berada di Eramart, Matahari, Indogrosir yang biasanya berasal dari luar daerah, namun ke depan setelah dilakukannya pelatihan ini, bisa saling kolaborasi atau membantu,” terangnya.
DPMPTSP Kota Samarinda berupaya membantu afiliasi pemasarannya sehingga dapat meningkatkan income para pelaku UKM.
“Namun untuk pusat perbelanjaan di Indogrosir dan Matahari telah berjalan sejak lama,” bebernya.
Terkait potensi PAD Samarinda, Akhmad Suprayetno mengatakan belum ada karena pihaknya saat ini hanya membantu membuka jalan bagaimana meningkatkan promosi dagangan para pelaku UKM.
Sedangkan pembinaan berada di instansi teknis. Misalnya masalah kemasan nanti dari pihak perdagangan koperasi maupun perindustrian membuat pelatihan bagaimana kemasan yang baik.
“Jadi supaya bisa masuk ke Eramart. Kemudian ada kita undang dari pedagang dan koperasi. Jadi paham, ya dibantu untuk packaging ya supaya lebih standar,” imbuhnya.
Akhmad juga menambahkan jika 30 peserta yang mengikuti pelatihan ini telah membawa barang dagangannya masing-masing. Sebagai informasi, peserta yang terdaftar hanya yang memiliki surat izin usaha legal.
“Kebetulan juga itu dibawa barang pamerannya. Nanti dicoba dengan pihak Eramart, apa kekurangannya dan apa yang perlu diperbaiki,” tambahnya.
Ia berharap, minimal UMKM mempunyai izin. Itu lah salah satu syarat utama. Sebab dengan adanya izin (legalitas) mereka berusaha akan lebih dibantu lagi oleh pemerintah termasuk untuk pengembangannya.