Bontang – Pemerintah memproyeksi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bontang pada tahun 2021 mencapai Rp 1,3 triliun. Jumlah itu berasal dari dana transfer pusat, pendapatan asli daerah (PAD) dan beberapa lainnya.
Oleh sebab itu APBD Bontang 2022 mengalami peningkatan Rp 100 miliar dari tahun 2021 yang hanya Rp 1,2 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam berharap dengan adanya peningkatan proyeksi APBD ini bantuan pihak ketiga jangan dihapus.
“Seperti santunan kematian tetap berjalan, insentif nakes pun jangan lambat lagi,” ucapnya saat ditemui awak media usai rapat paripurna terkait APBD Tahun 2022 di gedung Sekretariat DPRD Bontang, Selasa (14/3/2021).
Ia juga meminta wali kota dan wakil wali kota dapat merealisasikan janji politiknya seperti wifi gratis dan program rantang kasih.
“Dengan meningkatnya APBD tidak ada alasan untuk tidak bisa berjalan visi misi yang pernah dijanjikan,” tuturnya.
Ia pun menambahkan walaupun proyeksi cukup besar namun serapan anggaran tidak bagus, maka akan percuma.
“Ya, kita harapkan di awal tahun nanti sudah mulai serap anggaran dan belanja modal juga harus tinggi untuk menekan adanya silpa,” tutupnya.