Bontang – PT Energi Unggul Persada (EUP) merekrut 83 persen tenaga kerja lokal, sementara 17 persen sisanya merupakan rekrutmen tenaga kerja dari anak perusahaan yang dipindahkan.
Hal tersebut terjadi disebabkan karena ketidaksiapan pasar tenaga kerja Bontang yang belum memiliki kompetensi dan kebutuhan dunia industri.
“Karena itu saya minta Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Ketenagakerjaan, siapkan tenaga kerja yang andal, sesuai kebutuhan kita, agar industri bisa berjalan,” kata Humas PT EUP Jayadi saat ditemui Narasi.co di Sekretariat DPRD Bontang, Senin (9/8/2021).
PT EUP sendiri berencana melakukan kegiatan latihan kerja untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM). Namun hal tersebut dilakukan jika perusahaan ini sudah mendapat laba dari pendapatan produksinya.
“Kita harus mempunyai laba, sebab menjadi satu syarat corporate social responsibility (CSR) dengan beberapa perusahaan yang ada di Bontang untuk mengadakan latihan,” ujarnya.
Jika sudah memiliki laba perusahaan, pihak PT EUP secara organisasi berkeinginan memberdayakan orang muda serta masyarakat Bontang Lestari dengan berbagai kegiatan.
“Sebab saya lihat di Bontang Lestari bisa berkembang di saat masyarakat juga terlibat,” ujarnya.
Jayadi menambahkan bahwa dirinya sudah berdiskusi dengan masyarakat Bontang Lestari untuk bisa membentuk koperasi sendiri, minimarket dan usaha lainya.
“Karena yang saya lihat masyarakat Bontang Lestari mayoritas orang Sulawesi dan saya tahu persis mereka orangnya ulet dan bekerja dengan baik dan saya kira mereka sukses sepanjang ada yang memandunya. Karena itu kami coba untuk mengambil peran,” tutupnya