Samarinda – Haji Suriansyah alias Haji Sasa, seorang ayah dari empat orang anak yang namanya akhir-akhir ini menjadi terkenal karena hobinya.
Bagaimana tidak, pria kelahiran Jawa Timur, Sidoardjo ini telah menghabiskan uangnya lebih dari Rp 5 Miliar untuk hobinya yang sungguh mulia yaitu bersedekah.
Mulai dari membantu membangun yayasan panti, memberikan tempat tinggal bagi orang terlantar, bedah rumah, memberikan makanan gratis hingga selalu memborong jualan para pedagang yang berjualan di sekitar rumahnya.
Bahkan ada saja warga yang ingin dagangannya diborong habis, dengan sengaja berjualan di depan rumah Haji Sasa.
“Semua saya tolong, pun ada yang berpura-pura, saya akan tetap tolong,” ungkap Haji Sasa sapaan akrabnya di Hotel Selyca Samarinda, Rabu (25/8/2021).
Diungkapkannya bahwa berbagi terhadap sesama sudah menjadi hobi kebiasaannya. Bahkan kalau ia tidak mengeluarkan dananya untuk membantu orang lain, tangannya selalu terasa gatal.
“Jadi berbagi adalah hobi saya, kalau saya tidak berbagi tangan saya malahan gatal loh,” ungkapnya seraya bercanda.
Ditanya tak takut kehabisan harta, Sasa mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah takut miskin. Karena ia yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu mencukupi segala kebutuhan dan hobinya.
Diyakininya juga bahwa Tuhan telah mempercayakan dirinya untuk terus bisa menolong sesama.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa untuk menjalankan titipan tersebut. Kalau harta dibawa mati mungkin banyak orang yang tidak mau berbagi. Tapi bagi saya percuma harta sebanyak apapun karena kalau matipun itu tidak dibawa sama sekali. Maka kalau kita punya rezeki bagikanlah dengan yang memerlukan,” ucapnya.
Diketahui jika dia juga telah menjadikan rumah tempat tinggalnya yang terletak di Jalan Damanhuri sebagai yayasan untuk membantu orang-orang yang terlantar.
“Saya murni yayasan sendiri, namanya Yayasan Mansur Tuah. Kata Mansur berasal dari nama almarhum bapak saya, dan Tuan adalah nama almarhum ibu saya,” papar Sasa.
“Di tempat saya juga banyak lansia, orang yang terkena sakit, hingga yatim piatu,” tambahnya.
Haji Sasa menuturkan jika ia akan tetap berbagi walaupun harus menjual aset pribadinya.
Namun sejauh ini, dikatakannya bila hendak ingin menjual aset, dirinya selalu mendadak mendapat rejeki lebih sehingga membuatnya tidak jadi untuk menjual aset pribadinya.
“Tapi sejauh ini niat saya untuk menjual aset Allah tidak mengizinkan. Kaya kemarin saya mau jual tanah saat keadaan tidak memungkinkan sekitar Rp 300 juta tapi saya jual Rp100 juta. Dan itu sudah deal bahkan mau bayar, malam deal pagi bayar. Tapi Allah berkehendak lain, karena uang itu sebenarnya saya niatkan untuk membangun masjid karena kurang gaji dan material,” jelasnya.
Tapi dengan kebesaran Allah, jam 10 malam SMS banking di HP-nya berbunyi, dan sang pembeli tanah tersebut mengirimkan uang sesuai dengan harga awal yakni Rp300 juta.
“Jadi hal itu tanpa bantuan dari Tang Maha Kuasa juga tidak bisa. Bonus yang diberikanlah yang saya salurkan untuk membantu sekitar,” tuturnya.
Owner tambang batu bara di salah satu lokasi ini juga mengungkapkan jika perubahan yang terjadi pada dirinya merupakan sebuah hidayah yang sangat ia syukuri.
Karena, dulu ia adalah penggila judi, sering berada di klub malam dan bahkan durhaka kepada orang tua.
“Dulu juga saya sering tidur di sekitaran Citra Niaga seperti gembel,” akunya.
Namun satu kali, pihaknya pernah didatangi oleh seseorang yang mengajaknya berbincang, menanyakan nama hingga keberadaan orang tuanya.
“Nah saat dia bertanya, apakah kamu masih memiliki orang tua yang lengkap, dan saya jawab iya, lalu disuruhlah saya pulang dan mencuci kedua kaki orang tua saya dan meminta rido pengampunan,” tutur Haji Sasa.
Dan saat itu juga dirinya pulang dan menuruti semua perintah orang tak dikenal yang ditemuinya di Citra Niaga itu.
“Namun semua tidak langsung berjalan mulus. Karena kita harus melewati semua tahap proses dan ujian dari Tuhan. Tapi saya tetap tekun, selalu minta rido orang tua, belajar tidak durhaka dan kembali ke jalan Tuhan.”
“Alhamdulilah, sekarang apapun saya dapatkan,” tambahnya.
Di akhir kisahnya, Haji Sasa berpesan agar segera pulang meminta maaf kepada kedua orang tua, apalagi yang masih hidup. Tidak durhaka, dan jangan khawatir kehabisan harta ketika hendak berbagi kepada sesama.
“Lakukanlah semua kebaikan dengan penuh keikhlasan, niscaya, berkah dari kemuliaan Tuhan Yang Maha Kuasa akan dilimpahkan,” tutup Haji Sasa.